Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 12 Mobil Terlaris November 2025, Penjualan  Wholesale Tembus 74.252 unit!
Advertisement . Scroll to see content

Perusahaan Jepang dan Korea Siap Investasi Besar-besaran di Indonesia

Rabu, 20 November 2019 - 17:42:00 WIB
Perusahaan Jepang dan Korea Siap Investasi Besar-besaran di Indonesia
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita saat menggelar one-on-one meeting dengan korporasi di Jepang, Senin (18/11/2019). (Foto: Humas Kemenperin)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Perusahaan asal Jepang dan Korea Selatan berkomitmen menanamkan investasi besar-besaran di Indonesia. Nilainya mencapai puluhan triliun rupiah.

Saat berkunjung ke Jepang, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menggelar pertemuan one-on-one meeting secara maraton dengan sejumlah perusahaan raksasa di antaranya Nippon Steel, Nippon Shokubai, AGC Inc, dan Toyota. Dari pertemuan tersebut, nilai komitmen investasi yang diperoleh mencapai Rp40 triliun.

Nippon Shokubai misalnya, siap melakukan investasi baru senilai 200 juta dolar AS di Indonesia. Investasi untuk membangun pabrik acrylic acid berkapasitas 100.000 metrik ton. Sementara AGC melalui anak usaha di Indonesia, PT Asahimas Chemical siap menggelontorrkan Rp1,3 triliun untuk ekspansi pabrik PVC di Cilegon, Banten.

Menperin mengatakan, kedua perusahaan kimia meminta pasokan bahan baku hingga upah buruh yang tidak mengganggu kegiatan investasi di Indonesia.

"Misalnya seperti Asahimas Group, yang meminta diperhatikan suplai gas sebagai bahan baku atau paling tidak harga gas industri tidak naik lagi," katanya melalui keterangan tertulis, Rabu (20/10/2019).

Sementara itu Toyota telah menetapkan rencana investasi 2019-2023 di Indonesia yang mencapai Rp28,3 triliun. Nilai investasi itu untuk pengembangan merek Toyota, Daihatsu, dan Hino. Adapun Honda siap menanamkan modalnya di Indonesia Rp5,1 triliun hingga 2023.

Saat menyambangi Korea, Menperin bertemu dengan manajemen Lotte Chemical. Perusahaan petrokimia asal Negeri Ginseng itu berkomitmen menambah investasi 4,3 miliar dolar AS di Tanah Air meskipun tengah membangun pabrik.

Tambahan investasi tersebut akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi nafta cracker menjadi 3,5 juta ton per tahun. Target ini lebih tinggi dari rencana awal sebelumnya 2 juta ton per tahun.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut