Perusahaan Roket Milik Konglomerat Inggris PHK 85 Persen Karyawan
LONDON, iNews.id - Perusahaan pembuat roket Virgin Orbit Holdings telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sekitar 85 persen karyawannya pada Kamis (30/3/2023) waktu setempat. Itu dilakukan lantaran perusahaan tidak bisa meningkatkan investasi baru.
Saham perusahaan yang dikendalikan oleh Virgin Group milik konglomerat Inggris, Richard Branson itu anjlok 38 persen pada penutupan perdagangan Kamis lalu setelah kabar tersebut.
Sekitar 675 karyawan akan kehilangan pekerjaannya. Virgin Orbit memperkirakan akan mengeluarkan biaya sekitar 15 juta dolar AS atas keputusan PHK tersebut.
"Langkah tersebut merupakan hasil dari ketidakmampuan perusahaan mendapatkan pendanaan yang berarti," tulis dokumen perusahaan, dikutip dari Reuters, Sabtu (1/4/2023).
Virgin Orbit go public pada 2021 melalui kesepakatan cek kosong, yang mengumpulkan 255 juta dolar AS lebih sedikit dari yang diharapkan. Selain kegagalan baru-baru ini untuk mengumpulkan dana, kegagalan peluncuran roket pada Januari lalu meningkatkan tekanan pada perusahaan.
Reuters melaporkan minggu lalu bahwa Matthew Brown yang berbasis di Texas telah melakukan pembicaraan untuk menginvestasikan 200 juta dolar AS di perusahaan tersebut. Namun kata dua orang yang mengetahui diskusi tersebut, tidak dicapai kesepakatan.
Menurut pengajuan sekuritas, Virgin Group sejak November 2023 telah menyediakan 50 juta dolar AS dalam bentuk pembiayaan kepada perusahaan peluncuran satelit dengan utang yang dijamin dengan peralatan dan aset lainnya jika terjadi kebangkrutan.
Adapun Virgin Orbit telah merumahkan hampir semua karyawannya sebanyak 750 orang pada 15 Maret 2023 dalam apa yang disebut jeda operasional. Sementara perusahaan mencari bantuan keuangan yang memungkinkannya untuk fokus pada peningkatan desain roket.
Sejumlah karyawan kembali bekerja pada 23 Maret untuk fokus pada pekerjaan mesin roket. Perusahaan memperkirakan PHK akan selesai secara substansial pada 3 April 2023.
Editor: Jujuk Ernawati