Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Borong 2 Piala Indonesian Television Awards 2025, Raffi Ahmad: Untuk Ibuku
Advertisement . Scroll to see content

Platform OTT Asing Rambah Pasar Indonesia, Hary Tanoe: Kami Tidak Takut

Jumat, 03 Juni 2022 - 19:15:00 WIB
Platform OTT Asing Rambah Pasar Indonesia, Hary Tanoe: Kami Tidak Takut
Direktur Utama PT Global Mediacom Tbk (BMTR), Hary Tanoesoedibjo, dalam pemaparan penawaran umum berkelanjutan Obligasi dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan Global Mediacom II Tahap I 2022, di Jakarta, Jumat (3/6/2022). (Foto: tangkapan layar)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Platform over the top (OTT) asing di Indonesia kian marak, seperti Netflix dan Youtube. OTT adalah layanan dengan konten berupa data, informasi atau multimedia yang berjalan melalui jaringan internet.

Direktur Utama PT Global Mediacom Tbk (BMTR) Hary Tanoesoedibjo mengatakan bahwa persaingan platform OTT di Indonesia semakin besar lantaran penetrasi asing yang mulai mengembangkan sekaligus memacu pertumbuhan konten lokal.

"Jadi kalau persaingan dari OTT asing sih kami tidak takut, meskipun mereka juga produksi konten lokal. Mereka bisa produksi, tapi pertanyaannya adalah bagaimana dengan kualitasnya," kata Hary Tanoesoedibjo, dalam paparan publik BMTR secara virtual, Jumat (3/6/2022).

Menurut Hary, terdapat perusahaan platform OTT asing yang masih kesulitan untuk menjaring pemirsa lokal, mengingat perbedaan budaya. "Kalau bicara persaingan, contohnya Netflix itu masih kesulitan untuk penetrasi Asia, Asia itu culturenya agak sedikit beda, itulah kenapa market-capnya turun 50 persen lebih," ungkap Hary Tanoesoedibjo.

Dia mengungkapkan, sejumlah platform OTT asing masih mengandalkan konten barat sebagai produk utama mereka. Di sisi lain, persaingan antar-perusahaan asing juga menjadi tantangan. "Di sana kompetisinya juga besar, karena persaingan dengan Amazon Prime, dan lain," ujar Hary Tanoesoedibjo.

Dia menjelaskan, BMTR sebagai emiten holdings perusahaan media di grup MNC masih terus bertumbuh. Sejumlah program tayangan unggulan dinilai berkontribusi besar menyerap iklan.

"Kalau di sini, kualitas konten grup itu sangat bagus, at one time Ikatan Cinta itu pernah memiliki audience share sebesar 56 persen. Bayangkan pada satu jam, setengah tayangan Ikatan Cinta itu ditonton oleg 56 persen dari seluruh pemirsa televisi yang menonton pada jam itu, jam primetime. Dari sini terlihat bahwa kualitas produksi kami sangat baik," tutur Hary Tanoesoedibjo.

Seperti diketahui, BMTR mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp13,97 triliun pada tahun 2021. Realisasi itu tumbuh 15,85 persen dibandingkan tahun 2020 sebanyak Rp12,06 triliun.

Penopang pendapatan BMTR berasal dari iklan dan konten. Segmen iklan non-digital memberi pendapatan sebesar Rp7,18 triliun, atau tumbuh 10,27 persen dari tahun 2020. Sedangkan iklan digital sebanyak Rp2,00 triliun. Adapun iklan dari konten menyumbang pendapatan sebesar Rp9,62 triliun, sedangkan TV berbayar dan broadband senilai Rp3,74 triliun.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut