Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ralat soal Pemulihan Listrik di Aceh Sudah 93%, Dirut PLN Minta Maaf
Advertisement . Scroll to see content

PLN Bangun Tol Listrik Sepanjang 180 Kms di Pulau Buru, Alokasikan Dana Rp184 Miliar

Jumat, 01 April 2022 - 08:02:00 WIB
PLN Bangun Tol Listrik Sepanjang 180 Kms di Pulau Buru, Alokasikan Dana Rp184 Miliar
PLN bangun tol listrik sepanjang 180 kms di Pulau Buru, alokasikan dana Rp184 miliar
Advertisement . Scroll to see content

BURU, iNews.id - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) membangun saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 70 kilovolt (kV) sepanjang 180,9 kilometer sirkuit (kms) di Pulau Buru, Maluku. Ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan keandalan pasokan listrik di Indonesia timur dan meningkatkan perekonomian lokal.  

Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN, Wiluyo Kusdwiharto mengatakan, peningkatan keandalan listrik Indonesia timur dibarengi dengan tujuan untuk menumbuhkan tingkat perekonomian daerah.

"Tak hanya di Pulau Buru, PLN menargetkan penambahan kapasitas pembangkit sebesar 46 megawatt (MW), SUTT sepanjang 520 kms, dan gardu induk sebesar 140 MVA di Provinsi Papua, Maluku, dan Maluku Utara sepanjang tahun ini," kata dia, Jumat (1/4/2022). 

BUMN listrik itu mengalokasikan anggaran Rp184 miliar untuk membangun tol listrik yang membelah Pulau Buru dari sisi utara ke selatan. Dari rencana saat ini 234 tower SUTT, sebanyak 26 tower telah berdiri di pulau terbesar kedua di Provinsi Maluku tersebut. 

General Manager PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Maluku Papua Reisal Rimtahi Hasoloan mengungkapkan, proses konstruksi SUTT dari Kecamatan Namlea ke Namrole telah dimulai sejak tahun lalu dan sejauh ini progres-nya mencapai 29 persen. 

"Hingga minggu keempat bulan Maret sudah ada 68 titik tower yang selesai pondasinya," ujarnya. 

Reisal menuturkan, sistem tenaga listrik pada umumnya terbangun dari tiga fungsi utama, pertama pembangkit, kedua transmisi yang berupa SUTT dan gardu induk (GI), dan ketiga distribusi. 

“Yang sedang kami upayakan percepatan pembangunannya di Pulau Buru adalah fungsi pertama dan kedua, di antaranya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Namlea, SUTT Namrole-Namlea, GI Namlea dan GI Namrole,” tutur Reisal. 

PLTMG Namlea dengan kapasitas 10 megawatt (MW), progresnya saat ini mencapai 43 persen, sementara progres GI Namlea 30 megavolt ampere (MVA) dan GI Namrole 20 MVA masing-masing 80 persen dan 24 persen. 

Pengerjaan GI Namlea tengah melaksanakan uji grounding, dan akan dilanjutkan dengan tahap uji peralatan utama. Secara umum, gardu induk berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik sehingga ideal untuk didistribusikan ke pelanggan. 

Menurutnya, transformasi kelistrikan di Pulau Buru sangat penting. Pasalnya, ketika PLTMG Namlea beroperasi, PLN tidak bisa mengandalkan jaringan tegangan rendah untuk mendistribusikan listrik hingga ke bagian selatan pulau lantaran akan mengalami susut secara signifikan. 

"Selain itu, dengan adanya SUTT ini risiko gangguan jaringan juga berkurang sehingga listrik tidak mudah padam,” ucap Reisal. 

Sistem kelistrikan di Pulau Buru saat ini memiliki tiga sistem, yaitu Sistem Namlea, Sistem Mako, dan Sistem Namrole dengan total beban puncak sebesar 9,46 MW dengan daya mampu 11,42 MW. Dengan adanya sistem kelistrikan tegangan tinggi yang saat ini tengah dibangun, maka daya mampu di dua kabupaten tersebut akan mencapai 21,42 MW. 

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut