PLN dapat PMN Rp10 Triliun, Fokus Bangun Infrastruktur Listrik di Daerah 3T
JAKARTA, iNews.id - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN fokus membangun infrastruktur listrik di daerah 3T (tertinggal, terluar, dan terdepan) melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp10 triliun.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan pihaknya telah membagi anggaran tersebut untuk membangun infrastrujtur listrik di daerah 3T di 3 wilayah regional.
Pertama, wilayah regional Jawa-Madura-Bali, mendapat alokasi Rp3 triliun untuk membangun jaringan kelistrikan di daerah yang hingga saat ini masih belum teraliri listrik.
"Jadi Jawa-Madura-Bali pun masih ada, untuk Madura di pulau bagian atas itu masih ada, daerah Sukabumi masih banyak sekali pasokan listrik yang belum bisa masuk, karena ada daerah yang memang terpencil," ujar Darmawan dalam Market Review IDXChanel, Rabu (5/10/2022).
Kedua, wilayah regional Sumatera-Kalimantan yang mendapat porsi sebesar Rp4,5 triliun. "Ini untuk membangun sumber daya setempat juga ada transmisi dan utnuk membangun daerah terpencil lainnya," kata Darmawan.
Ketiga, wilayah regional Sulawesi-Maluku-Papua-Nusa Tenggara, mendapat alokasi anggaran Rp3,5 triliun. Di wilayah ini, nantinya pengadaan listrik bakal lebih mengandalkan sumber daya potensial di daerah.
"Kalau disini strateginya kita mencari local wisdom, kalau disitu ada hydro bisa hydro, kalau disana ada panas bumi, ya dari panas bumi, kalau dari angin ya dari angin, kalau ada potensi tenaga Surya ya tenaga Surya," ungkap Darmawan.
Menurut dia, ada banyak potensi ekonomi yang bisa digarap pada daerah-daerah di Indonesia, namun terkadang hal tersebut terganjal oleh maslaah energi.
"Ini kami sebut sebagai kemiskinan yang terstruktur, kenapa miskin, mungkin daerah itu kaya akan sumber daya alam, ada kerajinan yang punya potensi besar, ada potensi pariwisata yang luar biasa, tetap tanpa adanya listrik kan tidak mungkin itu bisa dikembangkan," tutur Darmawan.
Editor: Jeanny Aipassa