Potensi Capital Outflow dari Pasar Modal Indonesia Meningkat, Investor Bisa Lakukan Ini
JAKARTA, iNews.id - Keputusan banyak bank sental menaikkan suku bunga berpotensi meningkatkan capital outflow (modal asing keluar) dari pasar modal Indonesia.
Equity Analys Kanaka Hita Solvera, Andhika Cipta Labora, mengatakan kondisi ekonomi global saat ini membuat investor asing lebih memilih berinvestasi di negara maju dibandingkan negara berkembang. Penguatan dolar AS juga membuat pelaku pasar memilih mengamankan investasi di instrumen berisiko rendah seperti deposito dan reksadana, dibandingkan pasar saham.
“Daya beli juga akan turun, karena masyarakat lebih memilih untuk menabung,” kata Andhika dalam Market Buzz IDX Channel, Kamis (29/9/2022).
Untuk itu, Andhika menyarankan kepada para investor untuk menunggu atau wait and see, serta lebih memperbanyak cadangan kas. Pasalanya, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga diproyeksi masih akan mengalami koreksi akibat banyaknya sentimen negatif global.
Dia merekomendasikan pembagian dana investasi sebesar 50 persen dalam bentuk uang tunai, sebesar 25 persen diinvestasikan pada instrumen minim risiko, dan 25 persen untuk berinvestasi saham.
“Ketika IHSG ada pembalikan arah, baru bisa ditingkatkan lagi untuk invetsasi di saham,” ujar Andhika.
Selain itu, investor diimbau untuk lebih selektif dalam memilih sektor untuk portofolio investasinya. Ia menyarankan sektor konsumer dan telekomunikasi untuk menjadi pilihan investasi saat ini.
“Sektor tersebut masih aman karena sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Permintaan juga akan tetap ada, sehingga kinerja perseroan tidak terpengaruh,” tutur Andhika.
Editor: Jeanny Aipassa