Potensi Perdagangan Bursa Berjangka Meningkat usai Pandemi Covid-19

JAKARTA, iNews.id - Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) Fajar Wibhiyadi mengatakan, potensi perdagangan bursa berjangka komoditi meningkat usai pandemi Covid-19. 

Fajar menuturkan, Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) merupakan salah satu alternatif investasi yang bisa dimanfaatkan masyarakat. Instrumen investasi ini memberikan peluang bagi investor untuk mendapatkan keuntungan tinggi.

Baca Juga

Bakal Berubah Jadi Bandara Umum, Bandara IKN Siap Layani Penerbangan Komersial

“Potensi luar biasa. Saya katakan Alhamdulillah sekarang Indonesia sudah masuk endemi, sekarang kelonggaran terus dilakukan. Kita bisa sampaikan pada saat ini transaksi terus meningkat,” kata dia dalam acara penandatanganan Mou MNC Bank dan PT KBI di Jakarta, Kamis (9/6/2022). 

Sementara di masa pandemi, transformasi digital investasi terus meningkat, PBK terus didorong dengan berbagai terbosoan dari industri investasi. 

Baca Juga

MNC Bank-KBI Kerja Sama Tingkatkan Transaksi Perdagangan Berjangka

“Itu terus meningkat. Kami dengan Bappebti sudah melakukan banyak transaksi dan terus berkembang," ucapnya. 

Dalam ekosistem perdagangan berjangka komoditi, KBI berperan sebagai lembaga kliring penjaminan dan penyelesaian transaksi atas perdagangan berjangka komoditi di Bursa Berjangka Jakarta atau Jakarta Futures Exchange (JFX).

“Indonesia mungkin size-nya lebih kecil dari capital market, kami yakin akan terus berkembang dan tentunya memerlukan sinergi dari otoritas, pelaku dan member,” ujarnya.

Sepanjang 2021, PT KBI mencatatkan volume transaksi sebesar 9.555.097 lot, terdiri dari 2.012.529 lot Transaksi Multilateral serta 7.542.568 lot untuk Sistem Perdagangan Alternatif (SPA). 

Transaksi ini mengalami pertumbuhan dibandingkan tahun 2020 dengan volume transaksi mencapai 9.446.122,4 lot, terdiri dari 1.678.267 lot Transaksi Multilateral serta 7.767.855,4 lot untuk SPA.

Editor: Jujuk Ernawati