Presiden Jokowi Kejar Investasi yang Tingkatkan Lapangan Kerja hingga Hilirisasi

JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan Indonesia harus berfokus pada investasi yang menggerakkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan lapangan kerja, dan yang memberikan nilai tambah yang tinggi. Terutama, terkait dengan hilirisasi karena memberikan nilai tambah yang tinggi.

"Coba kita lihat, 2017 ekspor kita berada di angka 3,3 miliar dolar AS. Begitu masuk ke hilirisasi di tahun 2022, angkanya pun melesat berada di angka 33,8 miliar dolar AS," ujar Jokowi dalam Peresmian Pembukaan Rakornas Investasi 2023 di Jakarta, Kamis (7/12/2023).

Baca Juga

Ribuan Penerbangan Dibatalkan Akibat Shutdown, Ekonomi AS Kuartal IV Terancam Negatif

Jokowi menambahkan, lompatan berkat hilirisasi itu tinggi sekali, dan itu pun baru satu hingga dua turunan produk.

"Belum kalau nanti turunannya sampai banyak, apalagi kalau nanti masuk ke electric vehicle (EV) battery itu peningkatannya pasti akan sangat tinggi. Apalagi kalau masuk ke EV, akan melompat tinggi sekali," tuturnya.

Baca Juga

Jokowi Targetkan Pariwisata Jadi Sektor Utama Pertumbuhan Ekonomi

Hal inilah yang berkali-kali dia sampaikan bahwa nilai tambah harus dikejar. Sementara itu, saat ini yang didorong oleh semua negara adalah investasi ramah lingkungan dan berkelanjutan. 

Baca Juga

Presiden Jokowi Berikan Mobil hingga Alat Mesin Perkayuan ke SMK Negeri 5 Kupang

Oleh sebab itu, Jokowi berpesan agar investasi yang nett green economy harus ditangkap. Untuk blue economy pun, investasinya juga harus segera dikejar. 

"Karena ke depan, akan sangat sulit produk-produk yang berkaitan dengan tidak ramah lingkungan itu bisa diterima di banyak negara. Sehingga, kita menyiapkan industri-industri yang ramah lingkungan. Blue economy, green economy yang memakai green energy, itu yang semua orang kejar saat ini," kata Jokowi.

Misalnya, investasi yang berkaitan dengan geothermal. Dia melihat bahwa sebulan dua bulan ini melompat banyak saham di bursa Indonesia, bisa sampai 7 kali, 10 kali karena investasi ini berada di lingkaran green energy. 

"Banyak investor yang mengejar geothermal ini, solar panel, power plant, hydropower. Ini investasi-investasi ke depan yang sangat menjanjikan," ucapnya.

Editor: Aditya Pratama