Produksi Minyak Rendah, Kementerian ESDM Dorong Penggunaan Gas sebagai Sumber Energi
JAKARTA, iNews.id - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut, produksi minyak dalam negeri dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan. Sementara itu, kebutuhan minyak diperkirakan akan terus melonjak.
Direktur Pembinaan Program Migas, Ditjen Migas Kementerian ESDM, Mustafid Gunawan menuturkan, pemerintah mendorong pemanfaatan gas sebagai sumber energi di masa mendatang guna mengatasi kebutuhan energi yang terus melonjak. Pasalnya, gas memiliki peran kunci yang cukup penting di tengah tren transisi energi.
"Konsumsi minyak naik sampai 1,5 juta barel, sementara produksi jauh di bawah itu, salah satu alternatif utama gas sebagai transisi energi," ujar Mustafid dalam forum diskusi kebijakan implementasi Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) di Jakarta, Rabu (26/10/2022).
Di samping gas sebagai jembatan menuju transisi energi, Indonesia juga memiliki cadangan gas yang cukup melimpah, sehingga peran gas sebagai alternatif energi bersih dari fosil dapat dimaksimalkan.
"Aspek keekonomian juga lebih menguntungkan dari sisi hulu, di neraca gas kita punya perencanaan yang cukup panjang, sampai tahun 2060 di grand strategy energy," kata dia.
Sebelumnya, Dirjen Migas Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji menilai Indonesia akan mempunyai prospek yang cukup cerah untuk gas bumi. Pasalnya, RI memiliki cadangan gas bumi yang melimpah.
Menurutnya, berbeda dengan minyak yang saat ini terus mengalami penurunan produksi, gas justru diperkirakan akan menjadi energi andalan masa depan RI.
"Kita sadari produksi minyak menurun dan kita mencoba untuk tidak menurunkan drastis tapi diupayakan flat dulu saat ini sekitar 610.000 barel per hari (bph). Tapi untuk gas kita beruntung," ucapnya.
Tutuka membeberkan, Indonesia juga memiliki empat proyek gas yang masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional, di antaranya Jambaran Tiung Biru (JTB) yang dikelola oleh Pertamina EP Cepu dan diperkirakan akan beroperasi komersial pada bulan ini. Kemudian, proyek Train-3 Kilang LNG Tangguh di Teluk Bintuni, Papua Barat oleh BP dan diperkirakan akan beroperasi pada kuartal pertama 2023.
Berikutnya, proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) yang dikelola Chevron Indonesia Company dan saat ini masih terus diskusi untuk pencarian operator baru untuk menggantikan Chevron. Kemudian, proyek Kilang LNG Abadi Masela yang dikelola oleh Inpex Corporation dan saat ini masih dalam proses divestasi oleh Shell.
Editor: Aditya Pratama