Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Komisi IV DPR Puji Capaian Pemerintahan Prabowo di Sektor Pangan, Soroti Ketahanan Stok
Advertisement . Scroll to see content

Produksi Padi RI Hingga Akhir 2021 Diperkirakan Capai 55,27 Ton, Wamentan Dorong Kemandirian Pangan

Jumat, 15 Oktober 2021 - 21:25:00 WIB
 Produksi Padi RI Hingga Akhir 2021 Diperkirakan Capai 55,27 Ton, Wamentan Dorong Kemandirian Pangan
Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi, mendorong kemandirian pangan bagi rakyat Indonesia dari hasil produksi dalam negeri. Hal itu, antara lain diwujudkan melalui produksi padi yang dapat menjamin kebutuhan rakyat. 

Data Badan Pusat Statistik (BPS), Jumat (15/10/2021), menyebut produksi padi dalam negeri diperkirakan mencapai 55,27 juta ton GKG hingga akhir 2021. 

Jumlah itu, meningkat 1,14 persen atau 620,042 ton dibanding produksi pada 2020 yang tercatat berada di angka 54,65 juta ton GKG. Hal ini, disambut positif Wamentan. 

"Alhamdulillah, puji syukur produksi padi kita pada 2021 diperkirakan sebesar 55,27 juta ton GKG naik 620,42 ribu ton atau naik 1,14 persen dibandingkan produksi padi di 2020 yang sebesar 54,65 juta ton GKG," ujar Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi, di Jakarta, Jumat (15/10/2021). 

BPS mencatat produksi padi di Indonesia sepanjang Januari hingga September 2021 diperkirakan sekitar  45,61 juta ton GKG, atau mengalami kenaikan sekitar 65,39 ribu ton GKG (0,14 persen)  dibandingkan 2020 yang sebesar 45,55 juta ton GKG. 

Sementara itu, potensi produksi sepanjang Oktober hingga Desember 2021 sebesar 9,66 juta ton GKG. Dengan demikian, total potensi produksi padi pada 2021 diperkirakan mencapai 55,27 juta ton GKG, atau mengalami kenaikan sebanyak 620,42 ribu ton GKG (1,14 persen) dibandingkan 2020 yang sebesar 54,65 juta ton GKG.

Produksi padi tertinggi pada 2021 terjadi pada bulan Maret, yaitu sebesar 9,67 juta ton GKG, sementara produksi terendah terjadi pada bulan Januari, yaitu sebesar 2,08 juta ton GKG. 

Berbeda dengan produksi 2021, produksi tertinggi pada 2020 terjadi pada April, tiga provinsi dengan total potensi produksi padi (GKG) tertinggi pada 2021 adalah Provinsi 

Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Sementara itu, tiga provinsi dengan potensi produksi padi terendah adalah Kepulauan Riau, DKI Jakarta, dan Papua Barat.

Terkait dengan itu, Harvick mengatakan, Kementerian Pertanian (Kementan) akan terus mengawal sektor pangan, termasuk produksi padi, agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, bahkan mencapai ketahanan pangan nasional. 

"Kementerian mendapat arahan dari Presiden untuk terus mengawal sektor pangan ini agar jangan sampai kekurangan di masyarakat," ujar Harvick.

Untuk mencapai ketahanan pangan nasional, lanjutnya, maka kemandirian pangan harus lebih dulu terbentuk. Dia pun menilai, semua program di Kementan saat ini sudah on the track dan bukan sekedar jargon belaka.

"Karena National Resilience itu bisa terbentuk kalau memang Food Resilience-nya dulu (terbentuk). Apalagi soal kedaulatan. Ketahanannya saja harus kita capai dulu baru kedaulatan. Jadi bukan sekedar jargon tapi memang kita on the track ke situ. Dan kita harapkan masyarakat juga support," tutur Harvick.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut