Produsen Cap Tikus Listing di Bursa Besok
JAKARTA, iNews.id - Produsen Cap Tikus 1978, PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk akan listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) besok, Jumat (6/1/2023). Dalam penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) perusahaan menetapkan harga saham Rp220 per lembar.
Mengutip prospektus perusahaan, emiten berkode BEER ini melepas sebanyak 800 juta saham baru yang merupakan Saham Biasa Atas Nama yang seluruhnya merupakan saham baru yang dikeluarkan dari Portepel Perseroan dengan nilai nominal Rp10 setiap saham atau sebanyak 20,00 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah penawaran umum perdana.
Dengan penawaran yang disampaikan sebesar Rp220 per saham, perseroan mendapatkan dana segar sebesar Rp176 miliar.
Jobubu Jarum Minahasa merupakan perusahan yang diberikan izin khusus oleh Pemerintah Indonesia untuk memproduksi minuman beralkohol di Indonesia. Perseroan mempunyai kapasitas dan izin khusus untuk memproduksi minuman beralkohol full-spectrum (dari kadar 0 persen sampai dengan kadar 55 persen). Perseroan memiliki tiga produk, yaitu Cap Tikus 1978, Daebak Soju, dan Daebak Spark.
Menurut laporan keuangan hingga kuartal III 2022, BEER mencetak penjualan bruto sebesar Rp54,90 miliar, atau meningkat 69,47 persen yoy dibandingkan periode sama tahun 2021.
Laba periode berjalan BEER hingga kuartal III 2022 mencapai Rp11,05 miliar, atau naik 59,29 persen yoy dibandingkan periode sama tahun 2021 senilai Rp6,91 miliar.
Pita cukai minuman beralkohol menjadi beban penjualan terbesar BEER, mencapai Rp17,81 miliar hingga September 2022. Alhasil perseroan menyerap penjualan bersih senilai Rp37,08 miliar, lebih tinggi 68,44 persen yoy.
Beban lain yang tampak mendominasi adalah biaya bahan baku dan pengemasan. Sedangkan lainnya mencakup beban pabrikasi dan upah buruh langsung.
Berdasarkan jenis produk per 31 Mei 2022, Daebak Soju mendominasi pemasukan BEER hingga Rp20,93 miliar. Sementara Cap Tikus 1978 senilai Rp5,27 miliar, sebagaimana tersaji dalam prospektus IPO, dikutip Rabu (4/1/2023).
Adapun wilayah Jawa masih menjadi area pemasaran utama terbesar BEER sebesar 50,29 persen, sedangkan di luar Jawa menyerap penjualan 49,71 persen hingga akhir Mei 2022.
Neraca keuangan per 30 September 2022 mencatat nilai total aset BEER mencapai Rp61,27 miliar, naik 25,62 persen dari akhir 2021. Kondisi ini terjadi berkat kenaikan kewajiban pembayaran 10,26 persen menjadi Rp15,19 miliar, serta ekuitas mencapai Rp46,07 miliar.
Editor: Aditya Pratama