Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : OJK Ungkap Kinerja Pasar Modal Moncer, IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa
Advertisement . Scroll to see content

Produsen Cat Avian Akan Laksanakan IPO, Incar Dana Segar Rp5,76 Triliun

Jumat, 12 November 2021 - 17:55:00 WIB
Produsen Cat Avian Akan Laksanakan IPO, Incar Dana Segar Rp5,76 Triliun
Manajemen Avian Brands (foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PT Avia Avian Tbk atau dikenal dengan Avian Brands akan melangsungkan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 10 persen atau 6,2 miliar saham kepada publik. Harga penawaran IPO produsen Cat Avian ini berkisar Rp780-Rp930 per saham, dengan jumlah nilai penawaran umum sebanyak-banyaknya Rp5,76 triliun.

"Sebagai pemimpin pasar di industri cat dekoratif, dengan pusat distribusi terbanyak di Indonesia per 31 Mei 2021 berdasarkan laporan Frost & Sullivan, Avian Brands sangat siap untuk menangkap kesempatan yang ada. Avian Brands memiliki varian produk portofolio yang lengkap dan berhasil membentuk pusat distribusi yang tersebar di seluruh wilayah Nusantara," ujar Wakil Direktur Utama Avian Brands, Ruslan Tanoko dalam keterangan pers secara daring, Jumat (12/11/2021). 

Avian Brands menunjuk Morgan Stanley, UBS, dan Credit Suisse sebagai joint global coordinators, serta PT Mandiri Sekuritas sebagai domestic lead underwriter. 

Sesuai rencana, roadshow dan penawaran awal (bookbuilding) saham Avian Brands akan dilangsungkan pada 12 hingga 18 November 2021. Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan terbit pada 29 November 2021. 

Selanjutnya, masa penawaran umum rencananya akan dilaksanakan pada 1 sampai 3 Desember 2021 dan pencatatan saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 Desember 2021. 

Avian Brands akan menggunakan dana hasil IPO untuk modal kerja, belanja modal (capital expenditure), dan pembayaran kembali utang bank Avian Brands dan entitas anak. Keperluan belanja modal tersebut adalah termasuk untuk pembelanjaan modal fasilitas manufaktur ketiga milik Avian Brands yang baru di Cirebon, yang diperkirakan akan selesai dibangun pada tahun 2025 dan akan menjadi fasilitas manufaktur Avian Brands yang terbesar dengan perkiraan kapasitas produksi sebesar 225.000 metrik ton per tahun, untuk mendukung rencana pertumbuhan dan ekspansi Avian Brands. 

“Saat ini, Avian Brands memiliki dua pabrik yang terintegrasi. Pabrik utama di Sidoarjo, Jawa Timur dan pabrik kedua di Serang, Banten. Total kapasitas secara kolektif lebih dari 286.000 metrik ton per tahun”, ucap Direktur Operasional dan Pengembangan Avian Brands, Robert Tanoko. 

Selain itu, per Mei 2021 Avian Brands memiliki 96 pusat distribusi sendiri ditambah 30 pusat distribusi dari pihak ketiga. Secara keseluruhan, pusat distribusi tersebut melayani lebih dari 52.000 toko bahan bangunan yang tersebar di Indonesia. 

Avian Brands berencana melanjutkan ekspansi jaringan distribusi, serta aktif mencari peluang untuk ekspansi, termasuk joint venture dan merger juga akuisisi. Selain itu, Avian Brands akan selalu menjaga operational excellence, serta fokus pada sustainability dan corporate responsibility. 

Saat ini, Avian Brands memiliki pangsa pasar cat dekoratif terbesar di Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 20 persen untuk penjualan tahun 2020, berdasarkan hasil survei Frost & Sullivan. 

Avian Brands juga mempunyai profil keuangan yang kuat dengan tingkat pertumbuhan penjualan rata-rata di atas dua digit dan tingkat laba melebihi rata-rata industri sejenis, dengan tingkat marjin EBITDA terakhir di atas 30 persen di periode Mei 2021, serta kemampuan arus kas yang kuat, dimana cash conversion rate mencapai 91 persen pada tahun 2020. 

Avian Brands memiliki dua segmen usaha. Pertama, segmen architectural solutions yang terutama merupakan cat dekoratif. Kedua, segmen trading goods yang merupakan produk-produk pelengkap. 

Segmen architectural solutions menyumbang 79 persen terhadap penjualan pada 2020 dan berkontribusi 92,5 persen terhadap laba kotor konsolidasi. Segmen ini mempunyai margin laba yang jauh lebih tinggi dari trading goods. Ke depannya, dua segmen tersebut akan tetap dipertahankan untuk memaksimalkan laba dan pertumbuhan perusahaan. 

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut