Produsen Kendaraan Listrik Desak Pemerintah China Naikkan Tarif Impor Mobil dari Uni Eropa
BEIJING, iNews.id - Produsen mobil China mendesak Beijing untuk membalas keputusan Uni Eropa yang membatasi ekspor kendaraan listrik China. Dalam hal ini, pemerintah diminta untuk menaikkan tarif impor mobil bertenaga bensin dari benua biru, menurut surat kabar Global Times.
Mengutip Reuters, dalam pertemuan tertutup yang juga dihadiri produsen mobil Eropa pada hari Selasa, perusahaan mobil China dan kelompok industri menyarankan pihak berwenang menaikkan tarif kendaraan bertenaga bensin yang diimpor dari Uni Eropa.
Global Times pertama kali melaporkan pada akhir bulan lalu bahwa pusat penelitian otomotif yang berafiliasi dengan pemerintah China menyarankan untuk menaikkan tarif impor mobil bertenaga bensin besar menjadi 25 persen. Adapun, tarif impor mobil China saat ini sebesar 15 persen.
Sebelumnya, pihak berwenang telah mengisyaratkan kemungkinan tindakan balasan. Surat kabar yang sama pada bulan lalu juga mengisyaratkan bahwa perusahaan-perusahaan China berencana meminta pihak berwenang untuk membuka penyelidikan anti-dumping terhadap produk daging babi Eropa.
Selain itu, pihak berwenang juga mendesak pemerintah China memperhatikan impor susu dari Uni Eropa.
Kebijakan perdagangan Uni Eropa menjadi semakin protektif karena kekhawatiran model pembangunan China yang berfokus pada produksi dan berbasis utang menyebabkan blok beranggotakan 27 negara tersebut kebanjiran barang-barang murah, termasuk kendaraan listrik. Pasalnya, perusahaan-perusahaan China beralih ke luar negeri karena permintaan dalam negeri yang melemah.
Komisi Eropa menyampaikan bahwa mereka akan mengenakan bea anti-subsidi hingga 38,1 persen terhadap kendaraan listrik China yang diimpor mulai bulan Juli menyusul kenaikan tarif Amerika Serikat (AS) terhadap mobil China pada bulan Mei.
Hal ini sekaligus membuka babak baru dalam perang dagang Barat dengan Beijing yang dimulai dengan tarif impor awal Washington pada tahun 2018.
Editor: Aditya Pratama