Produsen Kendaraan Listrik Vietnam Mulai Produksi di AS Tahun Depan
HANOI, iNews.id - Pembuat kendaraan listrik Vietnam, VinFast akan mulai produksi di pabriknya di Amerika Serikat (AS) pada tahun depan. Target tersebut akan dicapai meski perusahaan akan memangkas jumlah karyawan.
VinFast pada pekan lalu menyatakan akan mengurangi jumlah karyawannya di AS. Ini dilakukan sebagai bagian dari restrukturisasi untuk mengonsolidasikan operasionya di seluruh AS dan Kanada.
"Setelah pengamatan tahun lalu, kami melihat banyak kesamaan di kedua pasar dan mengonsolidasikan kedua pasar akan membuat kami menjadi lebih kuat dan gesit," kata CEO VinFast Le Thi Thu Thuy, dikutip dari CNBC International, Sabtu (11/2/2023).
VinFast telah menunda pengiriman mobil listrik gelombang pertama ke AS dari Desember 2022 ke Januari 2023. Perusahaan memiliki sekitar 12.000 pre-order di AS.
Perusahaan telah meningkatkan ekspansi ke AS untuk bersaing dengan pembuat mobil Amerika seperti Tesla dan mengumumkan akan mendirikan pabrik produksi di North Carolina untuk memproduksi kendaraan listrik. Sementara itu, Le mengatakan bahwa PHK tidak akan mempengaruhi jadwal yang direncanakan untuk memulai produksi di pabrik pertama mereka di Amerika Utara.
"Kami sedang dalam tahap akhir mendapatkan izin untuk menguji konstruksi tetapi lahan sudah dibuka. Negara bagian juga telah mengerjakan infrastruktur untuk tanah tersebut. Kami masih berencana untuk memulai produksi uji coba pada 2024 seperti yang direncanakan sebelumnya," tuturnya.
Adapun kapasitas produksi tahunan pabrik tersebut mencapai 150.000 unit kendaraan listrik. Sementara pasar berikutnya yang disasar VinFast adalah Eropa, yaitu Jerman, Prancis, dan Belanda.
Kendaraan VinFast saat ini belum memenuhi syarat untuk kredit pajak 7.500 dolar AS di AS karena tidak dibuat di negara tersebut, karena dibuat di Vietnam. Harga untuk model VinFast VF 8 2023 mulai dari 40.700 dolar AS.
"Kami segera mempercepat rencana kami untuk pabrik North Carolina. Untungnya, kami sudah menandatangani perjanjian itu sebelum Undang-Undang Pengurangan Inflasi (Inflation Reduction Act/IRA)," ujar Le.
"Kami tidak melihatnya datang tetapi kami selalu (merencanakan) untuk memiliki pabrik di AS, sehingga IRA meningkatkan kemampuan manufaktur kami di AS untuk memastikan bahwa pelanggan kami dapat memiliki akses ke kendaraan listrik dengan harga yang wajar," tambahnya.
Dia pun meyakini dalam jangka panjang, perusahaan akan memusatkan pembuatan kendaraan listrik serta komponen utama kendaraan listrik di AS.
VinFast pun telah mengajukan penawaran umum perdana saham (IPO) di AS. Namun belum mengungkapkan jumlah atau harga saham yang akan diperdagangkan serta belum diketahui kapan tepatnya akan listing.
"Kami telah mengamati intensitas pasar dan saya pikir tahun ini, pasar sedikit lebih baik. Kami siap tetapi kami membutuhkan pasar untuk lebih kooperatif agar IPO dapat terjadi," ucap Le.
Editor: Jujuk Ernawati