Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kronologi Penculikan dan Pembunuhan Bocah Alvaro Kiano oleh Ayah Tirinya
Advertisement . Scroll to see content
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pendiri Kalbe Farma (KLBF) Boenjamin Setiawan meninggal dunia pada hari ini Selasa (4/4/2023). Kabar ini dibenarkan manajemen perusahaan farmasi tersebut.

Adapun Boenjamin Setiawan atau yang akrab disapa dr. Boen meninggal dunia saat menjalani perawatan di rumah sakit. Pria kelahiran 23 September 1933 ini meninggal pada usia 89 tahun.

"Telah kembali ke Rumah Bapa di Surga, hari Selasa, tanggal 4 April 2023, pukul 08:05 WIB, di RS Medistra," demiian tertulis dalam papan berita duka cita, yang diterima iNews.id, Selasa (4/4/2023).

Sesuai jadwal, upacara penutupan peti dan proses malam kembang akan berlangsung pada Jumat (7/4/2023 pukul 19.00 WIB. Jenazah rencananya akan dimakamkan di San Diego Hill, Karawang pada Sabtu (8/4/2023) pukul 11.00 WIB. Acara kebaktian berlangsung pada Selasa-Kamis (4-6 April 2023) pukul 19.00 WIB.

Profil Boenjamin Setiawan

Semasa hidupnya, dr Boen melewati perjalanan panjang untuk membawa emiten farmasi tersebut menjadi perusahaan farmasi terbesar di Indonesia. Boenjamin merupakan seorang anak yang lahir dari keluarga tukang kerupuk sederhana menjadi salah satu pengusaha farmasi sukses di Tanah Air. Bahkan, namanya masuk dalam jajaran orang terkaya di Indonesia. 

Dikutip dari berbagai sumber, dr. Boenjamin Setiawan, Ph.D. memulai pendidikan Sekolah Dasar di Tegal. Setelah tamat SD, dia pindah ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikan SMP dan SMA. Lulus SMA, Boenjamin melanjutkan pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) dan lulus sebagai dokter pada 1958. 

Dia kemudian melanjutkan pendidikannya keluar negeri di University of California. Di sana dia mendapat gelar Ph.D dengan disertasi berjudul The Inhibition of Alcohol Dehydrogenate by Chlor Promazine, an Other Phcnothiazinc Derivatif.

Sebelum terjun ke dunia bisnis, dr Boen sempat mengajar sebagai dosen di Fakultas Kedokteran UI selama beberapa tahun. Pada 1963, dia mulai berbisnis dengan mendirikan PT Farmindo bersama sejumlah rekannya, namun perusahaanya tersebut hanya mampu bertahan tiga tahun.  

Penyebab kegagalan karena kurangnya pengalaman di bidang pemasaran atau marketing. Boenjamin dan rekannya mampu memproduksi produk obat-obatan, namun gagal mendistribusikannya.

Kegagalan yang dialaminya tidak membuatnya patah semangat. Dia kembali mencoba berbisnis obat-obatan. Kali ini, dia mengajak lima saudaranya, yakni Khouw Lip Tjoen, Khouw Lip Hiang, Khouw Lip Swan, Maria Karmila, dan F. Bing Aryanto. 

Kalbe Farma berdiri pada 1966 di garasi mobil. Dari garasi mobil di Tanjung Priok itulah dr Boen mulai memproduksi obat-obatan nasional. 

Produk pertama Kalbe Farma adalah bioplasenton. Bioplasenton merupakan merupakan obat yang mengandung Placenta Extract dan Neomycin sulfate yang biasa digunakan untuk luka bakar. Selain itu, produk lain Kalbe Farma yang sukses di pasaran adalah Kalpanax yang merupakan produk OTC. 

Pada 1998, Indonesia mengalami krisis moneter. Pada saat itu Kalbe sempat bangkrut, namun dr Boen memutuskan untuk menyelamatkan perusahaan dengan mengambil utang dari luar negeri. 

Dia pun berhasil mengembangkan perusahaan farmasi skala kecil menjadi besar. Saat perusahaannya mulai besar, ida mulai mendelegasikannya kepada orang lain. 

Mengutip kalbe.co.id, Kalbe tumbuh dan bertransformasi menjadi penyedia solusi kesehatan terintegrasi melalui 4 kelompok divisi usahanya, yakni Divisi Obat Resep dengan kontribusi 23 persen, Divisi Produk Kesehatan dengan kontribusi 17 persen, Divisi Nutrisi dengan kontribusi 30 persen, serta Divisi Distribusi and Logistik dengan kontribusi 30 persen. Kesuksesan Kalbe Farma pun berhasil menjadikan Boenjamin Setiawan sebagai dokter yang sukses berbisnis.

Dia bahkan berhasil masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia versi majalah bergengsi, Forbes. Boenjamin berada di peringkat 8 daftar 50 Orang Terkaya di Indonesia 2022 versi Forbes, dengan kekayaan bersih pada akhir tahun lalu mencapai 4,8 miliar dolar AS.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut