Program B30 Hemat Devisa Rp66,54 Triliun di 2021
JAKARTA, iNews.id - Program Biodiesel 30 persen atau B30 mampu mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM) khususnya solar dan menghemat devisa. Pada 2021, penghematan devisa dari program B30 mencapai Rp66,54 triliun.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, realisasi pemanfaatan biodiesel sepanjang 2021 tercatat sebesar 9,3 juta kiloliter (kl).
"Pemanfaatan untuk tahun 2021 mencapai 9,3 kl dan kita bisa menghemat pada tahun 2021 sejumlah Rp66,54 triliun," ujar Arifin dalam konferensi pers, dikutip Minggu (16/1/2022).
Arifin menambahkan, pemanfaatan biodiesel pada 2022 ditargetkan mencapai 10,1 juta kl, atau naik dari alokasi biodiesel 2021 sebesar 9,4 juta kl.
"Kebijakan mandatori biodiesel dapat mengurangi impor minyak dan menghemat devisa," kata dia.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, naiknya alokasi biodiesel di tahun depan berdasarkan pada realisasi impor minyak solar dan realisasi penyaluran biodiesel tahun 2021, serta asumsi pertumbuhan demand sebesar 5,5 persen.
"Estimasi demand solar sebesar 33,84 juta kl sehingga kebutuhan alokasi biodiesel di tahun 2022 diestimasikan sebesar 10,1 juta kl," ucap Dadan.
Dadan melanjutkan, untuk penyaluran program biodiesel pada 2022 akan didukung oleh 22 BU BBM dengan kapasitas terpasang sebesar 15.493.187 kl dan kemampuan produksi tahunan sebesar 13.527.527 kl.
Editor: Aditya Pratama