Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Penumpang WNA Whoosh Tembus 335.681 hingga Oktober 2025, Didominasi Warga Malaysia
Advertisement . Scroll to see content

Progres Kereta Cepat Jakarta-Bandung 78,86 Persen, 11.805 Batang Rel Sudah Tiba

Rabu, 22 September 2021 - 18:39:00 WIB
Progres Kereta Cepat Jakarta-Bandung 78,86 Persen, 11.805 Batang Rel Sudah Tiba
Progres Kereta Cepat Jakarta-Bandung 78,86 persen, 11.805 batang rel sudah tiba. (Foto: istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Progres pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) hingga saat ini sudah mencapai 78,86 persen. Proyek ini ditargetkan bisa beroperasi pada akhir tahun depan.  

“Sejauh ini, progres proyek KCJB sudah mencapai 78,86 persen. Kami terus berupaya mempercepat pembangunan. Salah satunya dengan melakukan pengerjaan konstruksi di 234 titik secara bersamaan,” kata General Manager Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Mirza Soraya, Rabu (22/9/2021).

Dia menuturkan, dengan progres ini, PT KCIC optimistis target operasional kereta cepat Jakarta-Bandung dapat beroperasi pada akhir 2022 mendatang. Sementara saat ini, seluruh kebutuhan rel untuk trase KCJB sebanyak 11.805 batang rel pun sudah tiba dari China.

“Saat ini seluruh batang rel tersebut berada di depo Tegalluar, Cileunyi untuk proses welding atau pengelasan hingga menjadi 500 meter per rel,” ujarnya.

Dia menjelaskan, Depo Tegalluar telah berhasil melakukan welding sebanyak 5.850 batang rel hingga tersambung menjadi 585 batang rel dengan panjang per batang 500 meter.

Sementara itu, demi kelancaran pembangunan di musim penghujan yang diprediksi terjadi pada Oktober-April 2022, KCIC bersama para kontraktor yang tergabung dalam High Speed Railway Contractor Consortium (HSRCC) seperti CREC, Sinohydro dan WIKA telah melakukan upaya mitigasi di seluruh wilayah KCJB, terutama di wilayah yang berpotensi banjir akibat proyek KCJB. 

“Upaya mitigasi yang dilakukan mulai dari penyisiran dan pemantauan ke sejumlah titik yang berpotensi menjadi penyebab banjir dan longsor, khususnya pintu air dan saluran air yang berada di sekitar proyek KCJB,” ucapnya.
 
Menurutnya, hal ini perlu dilakukan karena beberapa titik di sekitar proyek KCJB memiliki potensi perubahan perilaku, seperti sungai Sunter yang mengalami pemendekan dan sungai Cikarang yang telah dipasangi pier. Hal serupa juga dilakukan di Sungai Cisangkan, sungai Cilember, dan saluran irigasi Cigondewah Kaler.

Demi terjaganya proyek dari bencana alam, Mirza menjelaskan, PT KCIC akan melakukan normalisasi atau perbaikan dan pembersihan saluran drainase, hingga pembuatan cross drain di area proyek yang telah selesai pengerjaannya.

“Kami juga membuat box control di cekungan, dan saringan pada setiap ujung saluran drainase agar dapat membersihkan sampah yang masuk ke saluran, sampai membuat washing bay dengan menggunakan 1 unit jet washer di setiap pintu keluar masuk proyek,” ujarnya.

Di Bekasi, secara berkala PT KCIC melalui konsorsium kontraktor melakukan pembersihan sungai karena banyak sampah yang menyumbat aliran sungai. Pembersihan dilakukan secara berkala. Mirza menyebut, dalam sekali pengangkutan sampah bisa mencapai 100-150 truk.

Selain itu, PT KCIC juga akan terus melakukan perbaikan terhadap akses warga yang rusak akibat banjir yang terjadi sebelumnya, terutama banjir yang terjadi sebagai dampak dari proyek pembangunan KCJB.

“Segala macam upaya mitigasi untuk pencegahan banjir seperti pemantauan, perbaikan, pembangunan, dan pembersihan saluran air di sekitar lokasi proyek KCJB, akan terus dilakukan selama pengerjaan konstruksi berlangsung,” tuturnya.

Adapun menjelang akhir 2022 yang merupakan target operasional KCJB, PT KCIC bersama konsorsium kontraktor KCJB danpemanufaktur sarana dan prasarana terkait, dengan didampingi oleh KAI sedang merumuskan check list untuk semua sub-sistem yang dibutuhkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, baik itu EMU, railway system maupun operasional.

“Ada juga workshop pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk bagian operasional dan Maintenance dari setiap subsistem,” ucapnya.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut