Progres Pembangunan Istana Presiden di IKN Capai 38 Persen, Rampung Maret 2024

JAKARTA, iNews.id - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau pembangungan gedung kantor presiden pada kawasan istana kepresidenan di Ibu Kota Nusantara (IKN). Jokowi menyebut, pembangunan gedung kantor presiden dan infrastruktur lainnya di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN sudah berjalan sesuai rencana. 

“Semua sesuai rencana. Saya kira bangunan-bangunan seperti Kantor Presiden, Istana Presiden, maupun Kantor Kementerian semuanya sudah berjalan sesuai target,” ujar Jokowi dalam keterangannya, Jumat (22/9/2023).

Baca Juga

SIAL InterFOOD 2025 Resmi Dibuka, Diikuti Ribuan Peserta F&B dari 26 Negara

Jokowi optimistis bahwa semua infrastruktur KIPP dapat terselesaikan sehingga pada 17 Agustus 2024 semuanya sudah dapat digunakan sesuai fungsinya.

"Kita bekerja harus optimis. Kalau Kantor Presiden sekarang sudah 38 persen dan pekerjaannya juga bagus,” tuturnya.

Baca Juga

Presiden Jokowi Groundbreaking Rumah Sakit Pertama di IKN

Sementara, Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti menyampaikan, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya telah menyelesaikan pembangunan gedung kantor presiden di IKN dengan progress fisik mencapai 38 persen.

Baca Juga

Presiden Jokowi Sebut Pembangunan Istana Presiden di IKN Masih Sesuai Target

“Kementerian PUPR sudah mulai memasang bilah-bilah garuda, mudah-mudahan dapat selesai pada Maret 2024. Karena jumlahnya ada 465 modul, dimana pada 1 modul terdapat 10 bilah garuda. Jadi, total ada 4.650 bilah garuda yang akan dipasang pada kantor presiden,” ucapnya.

Kepala BPPW Kalimantan Timur Rozali Indra Saputra menerangkan, pembangunan gedung kantor presiden telah dilakukan Kementerian PUPR sejak November 2022. 

Baca Juga

Momen Jokowi Tinjau Progres Pembangunan Istana di IKN

“Pelaksana konstruksinya dari PT PP-Wika KSO dengan total alokasi anggaran untuk pembangunan gedung kantor presiden ini sebesar Rp1,56 triliun dan bersumber dari APBN,” katanya.

Editor: Aditya Pratama