Prospek Bisnis Ekonomi Biru RI Menjanjikan, Ini Sektor yang Bisa Dikembangkan
JAKARTA, iNews.id - Bisnis ekonomi biru di Indonesia disebut perlu dikembangkan karena tidak terbatas pada bidang perikanan saja. Bisnis tersebut juga terkait dengan manufaktur berteknologi tinggi berbasis kelautan, perkapalan, hingga peralatan pelabuhan.
Co-Founder dan Chief Sustainability Officer Aruna, Utari Octavianty menjelaskan, pengembangam ekonomi biru akan menguatkan ketahanan pangan, terutama untuk industri perikanan. Terkait hal itu, pihaknya juga ikut mengembangkan bidang ekonomi biru di Tanah Air.
Adapun, strategi yang ditempuh melalui pengembangan komunitas hingga kolaborasi dengan pihak terkait. Di antara teknologi yang Aruna terapkan salah satunya adalah Alat Penanda Lokasi (APL) pada kapal nelayan.
APL ini mendukung terlaksananya ketertelusuran (traceability) produk dan membantu nelayan menangkap ikan sesuai dengan regulasi, sehingga mencegah terjadinya overfishing.
“Tidak cukup dengan meningkatkan kualitas komoditas yang ditangkap (melalui APL), Aruna juga berupaya memberdayakan nelayan dan masyarakat pesisir melalui program reguler yakni Gahar dan Sarasehan,” ujar Utari dalam keterangan tertulis, Rabu (20/12/2023).
Tidak hanya itu, Aruna juga memberikan edukasi mengenai penangkapan ikan yang berkelanjutan supaya ekosistem laut tetap terjaga dalam waktu yang lama. Untuk mendukung kolaborasi tersebut, Aruna bekerjasama dengan berbagai pihak agar pembangunan yang dilakukan tepat sasaran dan bermanfaat.
Seperti di penghujung 2023, Utari hadir dalam puncak acara Indonesia Development Forum (IDF) 2023, wadah yang disediakan oleh Kementerian PPN/Bappenas bagi pelaku di berbagai sektor untuk bertukar gagasan seputar pembangunan di Indonesia.
Aruna berharap, hadirnya Indonesia Development Forum 2023 dapat menciptakan sinergi dan mendorong kolaborasi antar pelaku di semua sektor untuk bersama mewujudkan ekonomi biru di Indonesia.
Editor: Aditya Pratama