Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pemerintah akan Kirim Tim ke China Bahas Utang Whoosh, Purbaya Diajak
Advertisement . Scroll to see content

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tidak Akan Selesai Tahun 2019

Kamis, 08 Februari 2018 - 14:08:00 WIB
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tidak Akan Selesai Tahun 2019
Kereta Peluru Fuxing di Beijing South Railway Station (Foto: Xinhua)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Berlarut-larutnya proses pembebasan lahan (land clearing) hampir dipastikan akan membuat Proyek Kereta Cepat rute Jakarta-Bandung selesai mundur dari target yang ditetapkan yaitu tahun 2019. Pasalnya, proses pembebasan lahan hingga kini belum rampung meski proyek tersebut sudah dilakukan peletakan baru pertama (groundbreaking) pada dua tahun silam.

“Oh iya itu sudah hampir pasti. Mungkin akhir 2019 atau awal 2020. Tidak apa-apa yang penting jalan seperti LRT (proyek kereta api ringan Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi), itu lebih bagus dari pada berhenti. Jadi kita lihat modelnya dulu seperti LRT kan sekarang sudah tidak ada masalah," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan di kantornya, Jakarta, Kamis (8/2/2018).

Luhut mengatakan, proses pembebasan lahan mega proyek ini baru mencapai 54 persen. Sebagian laha, terutama yang berada di Kawasan Industri Karawang dan Bekasi masih sulit mengetahui pemilik lahan yang akan dibebaskan. Meski begitu, Luhut ingin pembebasan lahan selesai paling lambat bulan depan.

"Pokoknya akhir bulan ini atau awal bulan depan selesai. Pembebasan lahan sudah hampir selesai semua. Sudah sekarang 54 persen," ucapnya.

Luhut minta pembebasan lahan ini bisa segera selesai supaya bisa pihaknya bisa mengkaji skema pendanaan untuk tersebut. Sebab, pencairan dana memiliki syarat yang salah satunya adalah pembebasan lahan harus sudah mencapai angka tertentu.

"Mereka sudah bisa jalan, nanti kalau tanah ini selesai," ujarnya.

Luhut mengatakan, pemerintah tengah menghitung ulang mengenai pendanaan proyek tersebut supaya bisa lebih layak (feasible). Dengan demikian, ia akan mengadakan pertemuan terapdu untuk membicarakan hal ini secara khusus.

"Tinggal sekarang mengenai financing-nya. Kita lihat strukturnya bagaimana kita buat supaya dia bisa feasible. Jadi lagi hitung khusus mengenai ini dan minggu depan akan bertemu sekali lagi. Tadi karena pertemuan terpadu saya kira semua sudah melihat feature semua dengan baik," kata dia.

Sahala Lumban Gaol, Komisaris PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyebut, proses pembebasan lahan membutuhkan waktu karena rencana tata ruang dan tata wilayah (RTRW) nasional baru selesai bulan April 2017.

“Penlok-nya (penetapan lokasi) baru selesai Juli sampai Oktober 2018, untuk DKI sama Jabar. Jadi 53 persen, termasuk tanah-tanahnya BUMN susah selesai," kata  Sahala.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut