Proyek LRT Bali Mulai Dibangun 2024, Ditargetkan Rampung 3 Tahun
JAKARTA, iNews.id - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa menyampaikan, proyek LRT Bali ditargetkan selesai dalam waktu tiga tahun. Sementara, groundbreaking direncanakan pada 2024 mendatang.
"Ya mungkin tiga tahunan (proyek LRT Bali selesai)," ujar Suharso saat ditemui di Kantor Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, Senin (9/10/2023).
Suharso menambahkan, beberapa waktu lalu dirinya telah bertemu dengan Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya untuk membicarakan masterplan hingga rencana pembiayaan pembangunan LRT Bali.
"Mudah mudahan bisa tahun depan groundbreaking," kata Suharso.
Terkait dengan pembiayaan, Suharso mengusulkan untuk memakai pinjaman dalam negeri, kerja sama antara swasta, BUMN, dan BUMD. Dia juga memastikan sampai saat ini belum ada investasi dari pihak asing.
Namun, Suharso masih enggan memberikan bocoran terkait berapa jumlah pendanaan yang diperlukan untuk pembangunan LRT Bali.
"(Proyeksi biaya) belum sedang berproses, angkanya belum kita selesaikan. Sudah ada, tapi belum bisa disampaikan," tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Kooordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, rencana proyek LRT Bali akan dapat segera terlaksana.
Luhut menjelaskan, saat ini pemerintah terus mengebut pengerjaan studi Kelayakan (Feasibility Study/FS) yang sebelumnya terhenti karena pandemi Covid-19.
Dia menyatakan bahwa kelanjutan proyek ini sangat penting karena kondisi jalan di wilayah Bali yang sudah padat dan juga Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali diperkirakan akan melayani 24 juta penumpang pada 2026.
"Presiden juga sudah memutuskan kita lakukan studi lanjutan untuk LRT di Bali. Karena kalau tidak dilakukan itu tahun 2026 itu Airport Ngurah Rai akan stuck karena penumpang akan 24 juta pada waktunya," ucapnya.
Editor: Aditya Pratama