Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Indef Ungkap Akar Masalah Demo Akhir Agustus 2025: Kesenjangan hingga Sulit Cari Kerja
Advertisement . Scroll to see content

PSBB Mulai Dikurangi, Ekonom Sebut Kasus Covid-19 Perlu Ditekan Dulu

Senin, 18 Mei 2020 - 19:50:00 WIB
PSBB Mulai Dikurangi, Ekonom Sebut Kasus Covid-19 Perlu Ditekan Dulu
Pengamat ekonomi Indef, Bhima Yudhistira Adinegara. (Foto: iNews.id/Rully Ramli)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah memilih strategi New Normal untuk bertahan di tengah pandemi virus corona. Lewat strategi itu, aktivitas ekonomi dan bisnis akan dibuka secara bertahap dengan penerapan protokol kesehatan sampai vaksin corona ditemukan.

Ekonom Institute for Developement of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira mengatakan, kasus pasien positif Covid-19 perlu ditekan hingga mendatar (flat) terlebih dahulu sebelum Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dikurangi.

"Memang kita akan sakit di Kuartal II dan Kuartal III, tapi nanti di Kuartal IV sudah mulai gaspol lagi bisnis. Di tahun 2021 seperti IMF bilang tuh ekonomi kita bisa tumbuh 8,2 persen bahkan lebih tinggi sebelum pandemi tapi kan syaratnya kurvanya flat dulu," katanya dalam diskusi bertajuk 'Wajah New Normal di Tengah Pandemi' yang digelar iNews.id, Senin (18/5/2020).

Menurut Bhima, syarat tersebut yang dilakukan banyak negara sebelum membuka kembali aktivitas perekonomian. Dia mencontohkan negara-negara lain mengutamakan indikator kesehatan terlebih dahulu.

"Kalau kita lihat banyak negara itu hampir bisa dikatakan indikator utamanya kesehatan dulu, ketika kurva positif sudah mulai flat dan yang meninggal 0, contohnya Vietnam, disitu kemudian ada pelonggaran-pelonggaran terhadap aktivitas bisnis secara bertahap," ujar dia.

Yang terjadi di Indonesia, kata Bhima, pemerintah malah lebih memprioritaskan logika ekonomi daripada kesehatan. Dia menyebut kebijakan New Normal sangat berisiko karena potensi penyebaran virus sangat tinggi. Dengan begitu, penanganan wabah Covid-19 menjadi tidak maksimal.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut