PT KAI Perpanjang Penghentian KA Lokal Daop 1 hingga 31 Juli

JAKARTA, iNews.id - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta memperpanjang penghentian sementara Kereta Api (KA) lokal hingga 31 Juli 2020. Ini menanggapi masih tingginya penyebaran Covid-19 di wilayah Ibu Kota dan sekitarnya.

"Perpanjangan pembatalan perjalanan KA ditetapkan hingga 31 Juli 2020. Ini masih dievaluasi sesuai perkembangan di lapangan," ujar Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa dalam siaran pers yang dilansir Kamis (2/7/2020).

Baca Juga

Banyak WNI Cari Kerja ke Luar Negeri, Purbaya Beberkan Alasannya

Dia mengatakan penyesuaian pola operasional perjalanan KA lokal belum dapat beroperasi untuk sementara di wilayah Daop 1 Jakarta hingga 31 Juli 2020. Ini diterapkan mengingat masa darurat wabah Covid-19 belum berakhir, serta berbagai langkah pencegahan penyebaran Covid-19 masih terus dilakukan.

Sebelumnya, penyesuaian pola operasional berupa pembatalan sementara perjalanan KA Lokal di seluruh area Daop 1 Jakarta diberlakukan secara bertahap sejak 1 April 2020 untuk 21 perjalanan (KA Pangrango Bogor-Sukabumi PP, KA Lokal Merak Rangkasbitung-Merak PP dan KA Siliwangi Sukabumi-Ciranjang). Kemudian, dilanjutkan pada 24 April 2020 untuk keseluruhan KA Lokal.

Baca Juga

Hadapi Kemarau, Kementan Siapkan Benih Tahan Kekeringan

Khusus di Daop 1 Jakarta, terdapat 31 perjalanan KA Lokal yang dibatalkan, rinciannya enam KA Pangrango ( Bogor-Sukabumi PP), 12 KA Lokal Merak (Rangkasbitung-Merak PP), 6 KA Walahar (Tanjung Priuk-Purwakarta PP), 4 KA Jatiluhur (Tanjung Priuk-Cikampek PP), dan 3 KA Siliwangi (Sukabumi-Ciranjang).

Menurut Eva, perpanjangan pembatalan perjalanan KA hingga 31 Juli 2020 masih akan dievaluasi mengikuti perkembangan di lapangan. Jika terdapat perpanjangan waktu atau kembali beroperasinya KA dalam kondisi normal baru, maka akan diinformasikan kembali secara resmi.

Dia mengatakan, KAI meminta maaf kepada pelanggan atas belum beroperasinya KA. Eva berharap masyarakat dapat memahami penyesuaian operasional tersebut guna menekan angka penularan Covid-19.

Editor: Dani M Dahwilani