Raksasa Migas Italia Segera Gantikan Chevron Garap Proyek IDD
JAKARTA, iNews.id - Raksasa migas asal Italia, Eni, akan segera menggantikan posisi Chevron dalam menggarap proyek gas alam laut dalam Indonesia Deepwater Development (IDD).
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Dwi Soetjipto, mengatakan saat ini Eni sudah dalam tahap finalisasi untuk perjanjian pengalihan penggarapan proyek IDD dari Cevron.
"IDD Sudah firm Chevron diganti dengan Eni dan sekarang sudah dalam tahap finalisasi untuk perjanjiannya,” kata Dwi ketika ditemui di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Senin (3/7/2023).
Menurut Dwi, proses perjanjian diharapkan akan rampung pafa Juli 2023 ini. Sehingga Eni akan melanjutkan proyek gas bumi yang terletak di Kalimanttan Timur itu.
“Kita harapkan Juli juga akan tuntas juga lah untuk IDD, Juli Ini,” ujar Dwi.
Seperti diketahui, sejak Chevron menyatakan akan angkat kaki dari proyek gas bumi IDD, Kalimantan Timur pada tahun 2019 lalu, proyek tersebut tidak memiliki kejelasan lantaran belum memiliki penggantinya.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, juga telah menargetkan proses alihkelola Blok Indonesia Deepwater Development (IDD) rampung pada akhir Juli 2023.
Ia menegaskan, apabila PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) tidak juga menuntaskan sampai tenggat waktu tersebut, maka pemerintah akan mengambil keputusan lain.
“Kita harapkan IDD harus ada kepastian, kalau tidak, kita ambil pemikiran lain. Pemikirannya apa, ya itu yang harus kita pikirkan,” ungkap Arifin, ketika ditemui di Kantor, Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (23/6/2023).
Meski demikian, Arifin tidak menjelaskan dengan detail terkait pengganti Chevron dalam proyek gas laut dalam tersebut. Sebagaimana diketahui, sudah sejak beberapa tahun lalu, perusahaan asal Amerika Serikat tersebut memutuskan untuk hengkang dari proyek ini.
Oleh karena itu, dirinya menagih kepada para pihak yang kini sedang bernegosiasi untuk segera mencapai kesepakatan.
“Makanya kita minta harus ada kepastian bulan Juli. (Jadinya sama Eni) ya, dengan siapapun jadinya, pokoknya bulan Juli lah (harus sudah selesai),” tutur Arifin.
Editor: Jeanny Aipassa