Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jumbo! IKN Bangun PLTS 50 MW Senilai Rp900 miliar
Advertisement . Scroll to see content

Rampungkan Gardu Induk Gunung Mas, PLN Hentikan Operasional 2 PLTD di Kalteng

Senin, 07 Februari 2022 - 08:51:00 WIB
Rampungkan Gardu Induk Gunung Mas, PLN Hentikan Operasional 2 PLTD di Kalteng
Ilustrasi jaringan listrik PLN. (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

PALANGKARAYA, iNews.id - PT PLN (Persero) akan menghentikan operasional 2 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Kalimantan Tengah (Kalteng). Hal itu, dilakukan seiring rampungnya pembangunan gardu induk 150 kilovolt Kalselteng 1 Town Freeder Transformator (GI Kalselteng 1 TFT) di Desa Tumbang Kajuei, Kabupaten Gunung Mas, Kalteng.

General Manager Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat, Didik Mardiyanto, mengatakan Gardu Induk Gunung Mas  akan mengalirkan pasokan listrik dari PLTU IPP Kalselteng 1 berkapasitas 200 megawatt (MW). 

"Dengan rampungnya pembangunan Gardu Induk Gunung Mas, kami akan menghentikan penggunaan PLTD Tumbang Jutuh dan Tumbang Telaken," kata Didik. 

Menurut dia, penghentian 2 PLTD di Kalteng tersebut, merupakan suatu upaya peningkatan keandalan listrik dengan dengan menghapus penggunaan pembangkit diesel dan menghubungkan sistem kelistrikan setempat dengan sistem kelistrikan Kalimantan.

Didik menjelaskan, beroperasinya Gardu Induk Gunung Mas membuat PLN dapat meningkatkan keandalan pasokan listrik, sekaligus menghemat biaya operasional sebesar Rp20,6 miliar.

“Dengan hadirnya Gardu Induk Gunung Mas, tentunya akan meningkatkan keandalan listrik bagi pelanggan. Kami berharap dengan suplai listrik yang maksimal dapat meningkatkan geliat ekonomi warga dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Didik. 

Nantinya, Gardu Induk Gunung Mas akan dapat menyuplai listrik warga yang berada di Kecamatan Rungan dan Kecamatan Manuhing, di Kabupaten Gunung Mas, serta juga warga lain di sekitarnya. 

Sebelumnya, warga di kedua Desa tersebut menikmati listrik 18 jam per hari, saat ini telah tersambung dengan sistem Kalimantan dan 2.850 pelanggan menikmati listrik 24 jam. 

PLN harus mengoperasikan PLTD untuk bisa melistriki masyarakat. Namun, dengan adanya Gardu Induk Gunung Mas, PLN bisa menekan penggunaan PLTD sehingga bisa menghemat biaya operasional Rp20,6 miliar per tahun.

"Saat ini 2.850 pelanggan sebelumnya disuplai melalui PLTD Tumbang Jutuh dan Tumbang Telaken, Dengan hadirnya listrik PLN ini kami berharap aktivitas warga jadi semakin mudah, dan tentunya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di Desa Tumbang Jutuh dan Desa Tumbang Telaken, serta desa-desa disekitarnya," tutur Didik.

Adapun pembangunan Gardu Induk Gunung Mas menelan investasi sebesar Rp12 miliar dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 31,82 persen.

Didik memaparkan, Gardu Induk Gunung Mas telah memperoleh Sertifikat Laik Operasi (SLO) dari PLN Pusat Sertifikasi. SLO merupakan bukti pengakuan formal suatu instalasi listrik telah berfungsi sesuai persyaratan yang ditentukan dan dinyatakan siap dioperasikan.

Selain itu, PLN juga memperoleh SLO untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Bangkanai (Peaker) Stage 2 Unit 13 berkapasitas 140 MW .

PLN juga menargetkan untuk menyelesaikan pembangunan jaringan interkoneksi antara sistem kelistrikan Barito di Kalimantan Tengah dan sistem Khatulistiwa di Kalimantan Barat yaitu proyek SUTT 150 kV Pangkalan Bun-Sukamara dan Sukamara-Kendawangan.

Hadirnya interkoneksi sistem kelistrikan di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat bertujuan agar setiap sistem kelistrikan di Kalimantan dapat terhubung dan saling menopang satu dengan lainnya.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut