Rencana Besar Pertamina Setelah Resmi Jadi Induk Holding Migas
JAKARTA, iNews.id - PT Pertamina (Persero) resmi menjadi induk holding BUMN migas. Sejumlah rencana besar pun tengah disusun.
Direktur SDM Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, perusahaan tengah menyusun peta jalan (roadmap) Pertamina hingga 2030.
“Nengenai peta besarnya Pertamina Group sampai dengan 2030, ini sedang kita susun, finalkan, dan akan kita sampaikan ke pemegang saham mengenai apa yang harus dilakukan segera, short term integration plan dan medium term integration plan antara PGN (PT Perusahaan Gas Negara Tbk) dan Pertagas,” kata Nicke di Jakarta, Rabu (11/4/2018).
Nicke mengatakan, ada beberapa target yang akan dicapai oleh Pertamina. Pertama, memperkuat struktur permodalan Pertamina dan PGN. Hal ini penting bagi perusahaan untuk melakukan ekspansi bisnis.
“Struktur permodalan dari kedua belah pihak yang selama ini terpisah disatukan, sehingga kemampuan investasi, kemampuan untuk meng-upgrade value-nya itu bisa jadi satu," ujarnya.
Selain dari sisi modal, lanjut Nicke, Pertamina juga akan mendorong dari sisi bisnis. Dia mengakui, Pertamina dan PGN selama ini saling beradu satu sama lain dalam pengembangan infrastruktur migas. Dengan penyatuan ini, dia berharap perusahaan lebih fokus menggarap dan memperluas pangsa pasar.
Nicke mengatakan, Pertamina selama ini hanya fokus melakukan pemasaran di wilayah Sumatera dan Jawa. Dengan demikian, ke depan, wilayah Indonesia bagian Tengah dan Timur juga akan digarap secara serius, terutama dari sisi midstream dan downstream.
"Ini kita melakukan integrasi sehingga kita bisa menyediakan jasa dan pelayanannya kepada seluruh masyarakat dan industri dalam satu badan. Sehingga kita harapkan, pasarnya akan semakin meluas,” katanya.
Ketiga, kata Nicke, adalah efisiensi. Dengan skema holding, perusahaan akan jauh lebih efisien. Efisiensi ini tidak hanya dalam bentuk biaya operasional (operational expenditure/opex), tapi juga belanja modal (capital expenditure/capex).
Terakhir, Pertamina juga akan menyelaraskan strategi antara Pertamina dan PGN, baik jangka pendek, menengah, maupun panjang.
"Apa yang harus kita lakukan dalam short term dan medium term agar target-target itu tercapai. Salah satu yang segera kita lakukan, tentu kita akan me-review bersama-sama adalah RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan) dan RJP (Rencana Jangka Panjang) dari PGN dan Pertagas, begitu juga dengan Pertamina," tuturnya.
Editor: Rahmat Fiansyah