JAKARTA, iNwes.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia mengalami deflasi pada Agustus 2025 secara bulanan sebesar 0,08 persen terhadap Juli 2025. Hal itu disumbang oleh komoditas tomat hingga cabai rawit.
Menurut Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini selain deflasi bulanan, terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,60 pada Juli 2025 menjadi 108,51 pada Agustus 2025.
Menhut Temukan 47 DAS Jadi Kawasan Non-Hutan di Wilayah Terdampak Bencana Sumatera
"Pada Agustus 2025 terjadi deflasi sebesar 0,08 persen secara bulanan atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,60 pada Juli 2025 menjadi 108,51 pada Agustus 2025," kata Pudji dalam Rilis BPS di Jakarta, Senin (1/9/2025).
Secara tahunan (yoy) juga terjadi inflasi sebesar 2,31 persen dan secara tahun kalender (ytd) terjadi inflasi 1,69 persen.
RI Deflasi Tahunan Lagi setelah 25 Tahun, BPS Ungkap Biang Keroknya
Kelompok pengeluaran penyumbang deflasi bulanan terbesar adalah kelompok makanan/minuman dan tembakau dengan deflasi sebesar 0,29 persen dan memberikan andil deflasi sebesar 0,08 persen.
BPS Lapor RI Deflasi 0,48 Persen di Februari 2025
Komoditas yang dominan mendorong deflasi pada kelompok ini adalah tomat. Komoditas ini memberikan andil deflasi sebesar 0,10 persen.
Lalu, terdapat komoditas lain yang memberikan andil deflasi cukup besar antara lain, cabai rawit dengan andil inflasi masing-masing 0,07 persen, tarif angkutan udara 0,03 persen, bensin 0,02 persen.
Selain itu, masih ada komoditas yang masih memberikan andil inflasi di Agustus 2025 yaitu bawang merah 0,05 persen dan beras 0,03 persen.
Editor: Puti Aini Yasmin
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku