Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rusia, China, dan Amerika Berlomba Pergi ke Bulan, Apa yang Dicari?
Advertisement . Scroll to see content

RI Ekspor 243 Ton Produk Perikanan ke China Senilai Rp18,7 Miliar

Kamis, 09 November 2023 - 20:52:00 WIB
RI Ekspor 243 Ton Produk Perikanan ke China Senilai Rp18,7 Miliar
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono melepas ekspor sembilan kontainer berisi 243 ton produk perikanan senilai Rp18,7 miliar ke China. (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono melepas ekspor sembilan kontainer berisi 243 ton produk perikanan senilai Rp18,7 miliar ke China. Ini merupakan ekspor perdana dari fasilitas Cold Storage Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Muara Baru.

Trenggono menyampaikan, ekspor ini sekaligus menegaskan komitmen KKP dalam mengintegrasikan program prioritas berbasis ekonomi biru, terlebih ikan yang diekspor ini berasal dari hasil tangkapan di Zona I dan Zona III kawasan Penangkapan Ikan Terukur (PIT). 

"Penangkapan ikan terukur nanti akan masuk pada versi 1 versi 2 versi 3 dan seterusnya sesuai zamannya. Penangkapan itu diatur jenis ikan mana yang boleh ditangkap, lalu cara penangkapannya yang beradab (ramah lingkungan dan berkelanjutan), kemudian disampaikan kepada pelanggan (konsumen), sehingga kita bisa menjanjikan bahwa ikan yang dikelola dengan baik yang akan kita ekspor, baik secara kesehatannya dan higienitasnya," ujar Trenggono dalam keterangan tertulis, Kamis (9/11/2023).

Trenggono menambahkan, China merupakan pasar produk perikanan yang memiliki pertumbuhan sangat signifikan, yakni 22 persen per tahun selama lima tahun terakhir. 

Berdasarkan data International Trade Statistic, pada tahun 2022 impor produk perikanan China mencapai 23,5 miliar dolar AS atau 12 persen terhadap total impor dunia, sekaligus menempatkan Negeri Tirai Bambu ini sebagai negara pengimpor produk perikanan global ke-2 setelah Amerika Serikat.

"Peluang pasar tersebut telah dimanfaatan oleh beberapa negara produsen perikanan global, termasuk Indonesia," ucapnya.

Adapun, komoditas impor utama China adalah Udang sebesar 6,29 miliar dolar AS dengan persentase 26,8 persen, disusul Tepung Ikan 2,99 miliar dolar AS, Lobster 1,64 miliar dolar AS, Rajungan-Kepiting 1,56 miliar dolar AS, Salmon-Trout 1,43 miliar dolar AS, dan Cumi-Sotong-Gurita 1,04 miliar dolar AS. Negara pemasok utamanya meliputi Ekuador dengan kontribusi 15,4 persen, disusul Rusia dengan kontribusi 12,6 persen, dan Vietnam dengan kontribusi 8,5 persen.

Kendati masih menempati urutan ke-8, Trenggono mengatakan dengan nilai 1,2 miliar dolar AS dan berkontribusi 5,3 persen, nilai ekspor Indonesia meningkat 28 persen dibanding tahun 2021.  

"Pertumbuhan ini memberikan peluang bagi Indonesia untuk terus meningkatkan ekspor ke China," tuturnya.

Senada, Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Budi Sulistiyo menjabarkan, selama periode Januari-September tahun 2023, nilai ekspor produk perikanan Indonesia ke China mencapai 790 juta dolar AS.

Ekspor tersebut didominasi Rumput Laut sebesar 259 juta dolar AS atau 32,8 persen, Cumi-Sotong-Gurita 223 juta dolar AS atau 28,2 persen, dan Udang sebesar 84 juta dolar AS atau 10,6 persen.

Berikutnya, Kepiting 39 juta dolar AS, Layur-Gulama 28 juta dolar AS, Bawal 10 juta dolar AS, serta Tuna-Cakalang dan Ikan Hias masing-masing 9 juta dolar AS. 

"Komoditas ekspor Indonesia yang mengalami tren positif di pasar China antara lain: Cumi-Sotong-Gurita, Udang, Layur-Gulama, Bawal, Tuna-Cakalang, Ikan Hias, Ubur-Ubur, dan Bandeng," ujar Budi. 

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut