Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bahlil Respons Putusan MK, Sebut Polisi dan Jaksa Bantu Perkuat Kinerja ESDM
Advertisement . Scroll to see content

RI Miliki Harta Karun Energi Terbesar ke-2 Dunia, Tapi Baru Dimanfaatkan 9 Persen

Sabtu, 01 Januari 2022 - 20:42:00 WIB
RI Miliki Harta Karun Energi Terbesar ke-2 Dunia, Tapi Baru Dimanfaatkan 9 Persen
Indonesia masih menyimpan harta kartun energi dengan potensi besar, yaitu panas bumi, dengan sumber daya panas bumi sebesar 23,7 GW. (foto: Ilustrasi PLTP/Okezone)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Indonesia dikenal memiliki sumber daya energi yang melimpah. Tidak hanya minyak, gas, dan tambang emas, Indonesia masih menyimpan 'harta karun' lain dengan potensi yang besar, yaitu panas bumi.

Untuk diketahui, sumber daya panas bumi Tanah Air merupakan yang terbesar kedua di dunia, yaitu 23,7 GW, di bawah Amerika Serikat sebesar 30 GW. Namun, penggunaan energi tersebut baru dimanfaatkan sekitar 9 persen.

"Dengan sumber daya panas bumi sangat besar yaitu 23,7 GW, pemanfaatannya sebesar 2,17 GW atau hanya 9,1 persen dari total potensi yang ada," ujar Direktur Panas Bumi Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Harris dikutip dari laman resmi Dewan Energi Nasional, Sabtu (1/1/2022).

Saat ini, kapasitas terpasang energi panas bumi di Indonesia masih berada di 2.131 MW atau 2,1 GW. Tentu, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan agar 'harta karun' ini bisa dimanfaatkan secara optimal.

Kementerian ESDM sendiri menargetkan pengembangan panas bumi bisa mencapai 9,3 GW di tahun 2035. Pengembangannya akan dipercepat mengingat pemerintah sendiri mengejar terwujudnya net zero emission tahun 2060 mendatang.

Pembentukan Holding BUMN panas bumi juga dilakukan untuk mengoptimalkan potensi panas bumi ini. Ada tiga BUMN yang akan digabung dalam holding ini, yakni PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), PT PLN Gas & Geothermal, dan PT Geo Dipa Energi. Namun, pembentukan holding ini disebutkan masih dalam proses.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut