Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jadi Pusat Pertumbuhan Fintech, Indonesia Hadir dalam Konferensi Financial Technology di Hong Kong
Advertisement . Scroll to see content

Riset Bank DBS: Fintech Hadir, Bank-Bank Besar Bisa Punah

Kamis, 28 Juni 2018 - 15:49:00 WIB
Riset Bank DBS: Fintech Hadir, Bank-Bank Besar Bisa Punah
ilustrasi. (Foto: Okezone.com)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Bank terbesar Singapura, Bank DBS memperingatkan bank-bank besar bersiap menghadapi disrupsi di industri jasa keuangan. Kehadiran perusahaan teknologi finansial atau fintech dinilai akan mengubah wajah industri perbankan, termasuk di Indonesia.

Bank DBS menyebut, fintech memiliki keunggulan kompetitif karena memberikan layanan jauh lebih cepat lewat teknologi dibandingkan bank tradisional. Di masa depan, Di masa depan, fintech akan tersedia di banyak lokasi dan memotong akses langsung bank kepada nasabah.

“Bank-bank besar kemungkinan masih memiliki kelebihan karena ukurannya yang besar, namun melambat sehingga dapat mengarah pada kepunahan. Pada tahun 2030, produk digital banking akan menjadi prasyarat dasar, bukan sekedar unjuk kebolehan,” kata Bank DBS, dalam risetnya yang dikutip Kamis (28/6/2018).

Bank tersebut menilai ekosistem digital Indonesia berada di jalur yang tepat, ditandai dengan harga ponsel pintar yang semakin terjangkau, banyaknya anak muda, dan pendidikan yang lebih baik. Kondisi ini dinilai hampir mirip dengan China yang saat ini mendorong penggunaan uang nontunai secara besar-besaran.

Hadirnya teknologi di sektor pembayaran, termasuk e-money dinilai tepat karena potensi e-money mencapai Rp3.000 triliun dan potensi pendapatan mencapai Rp47 triliun dari pendapatan layanan pada 2013. Fintech dinilai lebih efisien dengan teknologi sehingga bisa meraup keuntungan lebih baik. Berdasarkan hitung-hitungan Bank DBS, tiap penurunan 1 persen biaya operasional pendapatan operasional (BOPO) akan menghasilkan peningkatan 2,5 persen laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA).

Selain itu, teknologi yang ditawarkan fintech juga bisa dengan cepat menjangkau populasi yang belum menggunakan jasa bank sehingga inklusi keuangan bisa lebih cepat. Saat ini, bank juga terus memperlambat pertumbuhan cabang dan memperkuat digitalisasi, baik infrastruktur maupun produk perbankan.

Riset bank DBS tersebut juga menyebut, sejumlah bank di Indonesia telah mempersiapkan produk digital, mulai dari internet bank, artificial intelligence (AI) chatbot, hingga sistem blockchain yang diterapkan pada mata uang kripto seperti bitcoin. Akan tetapi, tidak semua bank melakukan digitalisasi tersebut di tingkat yang dasar.

Beberapa bank seperti Bank BCA, Bank Mandiri, Bank BNI, dan BTPN dinilai mempersiapkan produk digital. Bank BCA dinilai sebagai bank yang paling siap secara digital karena memiliki serangkaian produk digital yang lengkap, dapat diandalkan dan segmentasi nasabah yang tepat. Bank Mandiri dan Bank BNI terus meningkatkan produk digital dan BTPN memiliki produk seperti Jenius dan BTPN WOW.

Sementara itu, keberadaan kelompok milenial juga memaksa perbankan serius di bidang digital. Kelompok ini adalah masa depan dan akan mengubah cara masyarakat berkomunikasi dan menjalankan bisnis.

“Banyak anak berusia enam tahun lebih paham teknologi digital dibanding orang dewasa. Pada era digital ini, generasi muda terkadang belajar bagaimana mengoperasikan ponsel pintar bahkan sebelum dapat berjalan! Mereka tumbuh dengan menonton YouTube, berkomunikasi melalui WhatsApp, dan menyiarkan diri melalui Instagram,” katanya.

Bank DBS meyakini layanan perbankan nantinya berada di jari nasabah. Tren ini akan berkembang pesat karena diperkirakan 75 persen masyarakat Indonesia akan menggunakan ponsel pintar pada 2030. Selain itu, bank ini juga memprediksi ponsep pintar murah akan terus membanjiri pasar, biaya data seluler lebih murah karena kompetisi perusahaan telekomunikasi yang masih ketat, kuatnya fenomena viral di media sosial, pendidikan yang lebih baik, dan meningkatnya transaksi e-commerce.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut