RNI Buat Alkes yang Bisa Produksi Gas Oksigen Secara Mandiri demi Penuhi Kebutuhan RS

JAKARTA, iNews.id - PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) melalui anak perusahaan, Mitra Rajawali Banjaran (MRB) memproduksi alat kesehatan (alkes) bernama Hype Oxygen Generator. Alat ini untuk membantu memenuhi kebutuhan oksigen di rumah sakit (RS) karena meningkatnya kasus Covid-19. 

Direktur Utama RNI Arief Prasetyo Adi mengatakan, alat itu dapat memproduksi gas oksigen secara mandiri, mulai dari tipe 02G-50 yang mampu memproduksi oksigen 50 liter per menit, 02G-100 dengan kemampuan produksi oksigen 100 liter per menit, 02G-200 dengan kemampuan oksigen 200 liter/menit, 02G-300 dengan kapasitas produksi oksigen 300 liter per menit, hingga 02G-500 dengan produksi oksigen 500 liter per menit. 

Baca Juga

Kementerian ESDM Bakal Berantas Tambang Ilegal di Bangka Belitung dan IKN

Keberadaan alat ini dianggap sebagai inovasi yang sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2016. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada Menteri BUMN Erick Thohir untuk meningkatkan kemampuan BUMN industri farmasi dan alkes untuk melakukan pengembangan alkes guna mewujudkan kemandirian dan daya saing industri dalam negeri. 

Proses produksi dilakukan pada kuartal II-2021. Saat ini, beberapa rumah sakit telah melakukan pemesanan mulai  tipe 50 liter per menit hingga 200 liter per menit. 

Baca Juga

Luhut: 30 Oksigen Konsentrator dan Bantuan Medis dari Singapura Datang Hari Ini

"Alkes oksigen generator mampu membuat pabrik oksigen secara mandiri di setiap RS tanpa bergantung dengan metode Pressure Swing Adsorption (PSA) yakni dengan memisahkan kandungan nitrogen dari udara, sehingga tercipta oksigen dengan purity 93 persen (+/- 2 persen) sesuai standard medis World Health Organization (WHO)," kata dia, Minggu (11/7/2021). 

Arief berharap keberadaan alkes tersebut membantu setiap RS untuk menangani pasien Covid-19. Karena itu, sebagai upaya penanggulangan Covid-19, RNI akan berkoordinasi dengan Kementerian Perindustrian maupun Kementerian Kesehatan untuk pengadaan oksigen generator di setiap RS. 

Bahkan, tidak menutup kemungkinan perseroan memperluas jaringan distribusi ke pelaku usaha atau pabrik-pabrik oksigen yang memproduksi secara retail untuk kebutuhan rumah tangga atau masyarakat yang melakukan isolasi mandiri di rumah. 

Editor: Jujuk Ernawati