JAKARTA, iNews.id - Ketua Bidang Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Aditya Dwi Laksana mempertanyakan terkait permasalahan keausan roda rangkaian LRT Jabodebek yang baru ditemukan setelah moda transportasi tersebut beroperasi. Dia menilai, permasalahan tersebut seharusnya bisa terindentifikasi sebelum dioperasikan secara komersial.
Pasalnya, permasalahan tersebut akan mengakibatkan terganggunya operasional LRT. Saat ini, waktu tunggu penumpang untuk naik LRT Jabodebek bisa mencapai satu jam.
                                Perkuat Ekosistem Industri Mamin, SIAL InterFood 2025 Digelar 12-15 November 2025
"Ini memang semestinya tidak terjadi, di saat frekuensi perjalanan harusnya ditingkatkan supaya jeda antarperjalanan (headway)-nya rapat dan jam operasi perjalanan mestinya ditambah tetapi malahan armada yang dioperasikan berkurang signifikan," ujar Aditya saat dihubungi, Minggu (29/10/2023).
Dengan kondisi tersebut, dia menilai bahwa kurangnya persiapan yang komprehensif antara sarana, prasarana, sistem persinyalan, dan sistem kendali LRT Jabodebek.
                                        Waktu Tunggu Makin Lama, Penumpang LRT Jabodetabek Merasa Dirugikan
Sehingga, hal ini akan membuat kenyamanan pengguna terganggu dan menjadikan minat masyarakat menggunakan LRT Jabodebek akan menurun, padahal animo masyarakat sudah mulai terbentuk.
Oleh karena itu, Aditya menekankan permasalahan yang terjadi mulai dari pintu kereta, tingkat keausan roda dan lainnya harus menjadi pembelajaran penting untuk pembangunan/pengoperasian infrastruktur KA perkotaan di kemudian hari.
                                        Warga Ngeluh Waktu Tunggu LRT Jabodebek sampai 1 Jam: Mending Naik Motor!
Kemudian, dia mendorong adanya percepatan dalam proses bubut roda dan memastikan bahwa pembelian roda-roda baru untuk cadangan sudah memenuhi kualitas standar yang ditetapkan.
"Dan juga mempertimbangkan untuk menata ulang lebar lengkung jalur rel untuk mengurangi tingkat keausan roda serta meningkatkan kapasitas bubut dengan menambah jumlah mesin bubut roda," ucapnya.
Waktu Tunggu LRT Jabodebek Jadi 1 Jam gegara Hanya Operasikan 9 Trainset
Sebelumnya, Manager Public Relations LRT Jabodebek Kuswardoyo mengungkapkan, masalah tersebut baru muncul pada setelah LRT Jabodebek beroperasi secara komersial, sehingga pihaknya tidak ada persiapan untuk mengatasi permasalahan itu.
"Iya betul. Kita belum menyiapkan apa-apa karena kan selama ini sarana itu masih menjadi tanggung jawabnya produsen. Nah ini pada saat setelah dikerjakan oleh kita, kita baru tahu bahwa ternyata tingkat keausannya sedemikian tingginya," ucapnya saat ditemui di kawasan Menteng dikutip, Jumat (27/10/2023).
Kuswardoyo menuturkan, ketika mengetahui masalah tersebut, pihaknya kemudian langsung memesan roda LRT Jabodebek sebanyak 1.000 unit kepada PT Industri Kereta Api (INKA).
Dia berharap, 1.000 unit roda tersebut akan tiba di Depo LRT Jabodebek paling lambat Januari 2023, yang akan dilakukan secara bertahap.
"Jadi makanya kemudian kita pesan roda, cepat-cepat pesan roda juga. Kemudian kita juga mengusulkan untuk melakukan sejumlah perbaikan. dan ini yang mengerjakan bukan hanya kita sih," katanya.
Adapun saat ini, hanya terdapat 9 trainset LRT yang beroperasi dan juga diterapkan pelambatan kecepatan laju kereta. Hal ini dilakukan guna mengurangi gesekan roda agar tidak terlalu cepat aus. Pasalnya, saat ini rerata 9 trainset yang dioperasikan juga perjalananya telah mencapai di atas 15.000 km.
Editor: Aditya Pratama
- Sumatra
 - Jawa
 - Kalimantan
 - Sulawesi
 - Papua
 - Kepulauan Nusa Tenggara
 - Kepulauan Maluku