Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral Toko Roti O Tolak Uang Cash Rupiah, Ini Kata Bank Indonesia
Advertisement . Scroll to see content

Rupiah Nyaris Tembus Rp16.000 Jelang Pendaftaran Diri Prabowo-Gibran ke KPU, Ini Kata Pengamat

Senin, 23 Oktober 2023 - 18:11:00 WIB
Rupiah Nyaris Tembus Rp16.000 Jelang Pendaftaran Diri Prabowo-Gibran ke KPU, Ini Kata Pengamat
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming akan mendaftarkan diri ke KPU pada 25 Oktober mendatang, jelang pendaftaran itu, rupiah melemah nyaris Rp16.000 (Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pengamat Kebijakan Publik, Emrus Sihombing menyoroti adanya fenomena pelemahan rupiah yang hampir tembus Rp16.000 per dolar AS jelang pendaftaran Capres dan Cawapres pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Menurutnya, fenomena makro ekonomi itu tidak bisa lepas dari kondisi politik di suatu negara. Sebab, perekonomian suatu negara juga hasil campur tangan kebijakan politik para pemangku kepentingananya.

"Tidak ada fenomena ekonomi ini berdiri sendiri. Ada unsur politik juga, artinya dengan kenaikan kurs rupiah tidak bisa dilepaskan dari fenomena politik suatu negara," kata Emrus saat dihubungi iNews.id, Senin (23/10/2023).

"Saya melihat perlu ada yang dibenahi, misalnya putusan MK itu tidak sejalan dengan Pancasila, bagaimana dunia internasional akan memperhatikan itu. Misalnya diberikan privilege terhadap kepala daerah yang di bawah 40 tahun, misal pencalonan Gibran," tutur dia.

Di satu sisi, Emrus menilai usia Gibran yang masih dibawah 40 tahun masih memiliki sedikit pengalaman dalam mengurus permasalahan ekonomi. Terlebih jika dilihat dari jam terbang sebagai kepala daerah atau Walikota Solo yang kurang lebih hanya 3 tahun.

"Ganjar punya pengalaman lebih lama menjadi kepala daerah. Sudah jelas Ganjar punya pengalaman 10 tahun lebih. Gibran kan masih anak kemarin," kata Emrus.

Sebelumnya, rupiah kembali ditutup melemah melemah -0,38 persen di level Rp15.965 per dolar AS pada penutupan pasar sore ini, Senin (23/10/2023). Hal itu dipengaruhi oleh inflasi Amerika Serikat yang hingga saat ini belum mencapai targetnya.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi menjelaskan kenaikkan suku bunga acuan BI memiliki dampak yang signifikan terhadap perekonomian, terutama dalam konteks konsumsi dan inflasi.

Dari sisi permintaan masyarakat akan terpengaruh oleh kenaikan suku bunga, mengingat bahwa hal ini membuat pinjaman menjadi lebih mahal. Akibatnya, daya beli masyarakat kemungkinan akan menurun.

"Kenaikan ini akan mendorong biaya produksi perusahaan menjadi lebih tinggi, karena mereka harus membayar bunga yang lebih tinggi untuk pinjaman mereka. Sebagai akibatnya, perusahaan dapat mengalami penurunan keuntungan mereka," ucap Ibrahim.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut