Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Loyo, Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah ke Rp16.728 per Dolar AS
Advertisement . Scroll to see content

Rupiah Terkapar, Pedagang Elektronik Pangkas Keuntungan

Sabtu, 08 September 2018 - 20:10:00 WIB
Rupiah Terkapar, Pedagang Elektronik Pangkas Keuntungan
Ilustrasi. (Foto: iNews.id/Yudistiro Pranoto)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Sejumlah pedagang elektronik di Pasar Glodok City mengurangi margin keuntungannya. Hal ini untuk tetap memikat pembeli di tengah terjadinya kenaikan harga barang elektronik.

Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) membuat sejumlah harga barang elektronik yang mayoritas hasil impor, mengalami kenaikan. Seperti kamera jenis DSLR dan laptop yang naik berkisar Rp200.000 hingga Rp400.000 per unit.

Salah satu pedagang di Pasar Glodok City, Rifki mengaku sengaja memangkas keuntungannya untuk tetap menarik konsumen membeli dagangannya. Distributor telah menaikkan harga hingga 10 persen, namun dia hanya menaikkan dagangannya hingga 5 persen.

"Kita naikkan harganya 5 persen. Kita ambil untungnya lebih dikit kalau enggak konsumen kabur. Kalau misal naikkan harga sama kayak distributor, konsumen yang engap," katanya di Pasar Glodok City, Jakarta Barat, Sabtu (8/9/2018).

Dia pun mengaku, kondisi ini dikeluhkan oleh konsumen karena harga yang meningkat. Hal ini juga berimbas pada berkurangnya jumlah pembeli. Menurut dia, kondisi ini terjadi saat rupiah mulai bergerak di level Rp14.700 per dolar AS.

"Pembeli ngeluh pasti, misal dulu harga barang tang saya beli Rp4,2 juta terus saya jual Rp4,4 juta. Sekarang enggak bisa konsumen beli harganya Rp4,4 juta juga, harus minimal ada di atas itu," tuturnya.

Kondisi keuntungan dan pembeli yang berkurang pun membuat omzet yang didapatkannya berkurang hingga 20 persen. "Omzet turun 20 persen, biasanya (sebelum Rupiah melemah sejauh ini) itu bisa dapat Rp40 juta per bulan," kata dia.

Sementara pedagang laptop lainnya, Kevin, mengaku menaikkan harga hingga 7 persen meski distributor menaikkan sebesar 10 persen. Harga laptop pun mengalami kenaikan Rp200.000 hingga Rp400.000 di toko miliknya.

"Dikurangin untungnya, jadi naikin 7 persen. Kan harga (barang stok) sebelumnya sudah ada keuntungan dari sana," kata dia.

Kevin menyatakan, konsumen di tokonya tak mengeluhkan kondisi kenaikan ini sebab mereka memaklumi kondisi pelemahan rupiah. Saat ini kata Kevin, omzet yang didapatkan dari penjualan laptop sebesar Rp30 juta per bulan.

"Khusus produk laptop pembeli itu bisa 10 per bulan. Jadi sejauh ini omzet sekitar Rp30 juta per bulan," katanya.

Ada juga Gilang, pedagang radio, dvd player hingga mic wireless, yang menekan keuntungan. "Harga naik dari distributor Rp20.000 sampai Rp30.000. Tapi kayak tadi kita jual mic untungnya hanya Rp10.000, jadi enggak naikkin terlalu besar," ucapnya.

Meski demikian, omzet yang didapatkan saat ini masih sama seperti bulan-bulan sebelumnya. Menurut dia, hal ini karena pelemahan rupiah yang dalam baru terjadi beberapa minggu terakhir. "Omzetnya tetap Rp30 juta kayak bulan biasa," katanya. (Yohana Artha Uly)

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut