Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rusia: Pernyataan Trump soal Uji Coba Nuklir AS Sangat Jelas, Tak Ambigu
Advertisement . Scroll to see content

Rusia hingga Amerika Mau Biayai Pembangunan Pembangkit Nuklir di RI

Senin, 22 Januari 2024 - 18:29:00 WIB
Rusia hingga Amerika Mau Biayai Pembangunan Pembangkit Nuklir di RI
ilustrasi pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) (Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto mengungkapkan, ada beberapa negara yang bersedia untuk membiayai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia. 

Menurut Djoko, selama ini pendanaan PLTN terhambat oleh sulitnya pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Ia pun bersyukur karena ada beberapa negara yang mau membiayai proyek tersebut.

"Maka Alhamdulillah negara-negara yang sudah punya nuklir itu mau biayai nuklir untuk di Indonesia seperti, Kedutaan Rusia, Perancis dan beberapa negara lain, Amerika termasuk yang sangat mendorong, menawarkan kerja sama dari segi teknologi, pembiayaan maupun tenaganya," tutur Djoko dalam Market Review IDX Channel, Senin (22/1/2024).

Dalam kesempatan ini, Djoko juga menuturkan bahwa sejatinya keberadaan nuklir di Indonesia sudah sejak lama, bahkan sejak jaman Soekarno. Hanya saja, penggunaannya baru sebatas untuk kedokteran seperti rontgen dan sebagainya. 

Sementara untuk skala laboratorium di Serpong juga sudah ada pembangkit nuklir yang secara regulasi saat ini berubah menjadi BRIN dan hanya diberi mandat sampai dengan non-komersial.

"Nah, dalam rangka kita gunakan skala energi yang bersih Net Zero Emission 2060 maka sekarang nuklir sudah masuk di rencana pembangunan jangka panjang nasional yg diterbitkan oleh Bappenas," tutur dia.

Djoko menambahkan, pemerintah juga telah memasukkan nuklir dalam roadmap NZE 2060. Oleh karena itu, menurutnya pemerintah telah menyiapkan segala sesuatunya terkait pembangunan PLTN ini. 

"Kita juga penuhi rekomendasi dari internasional gitu nah yang terakhir adalh kita minta memasukannya dalam RUU EBET. Nah jadi dari segi regulasi kita penuhi teknologi sudah approval, nuklir di negara-negara maju juga eksis," ucap dia. 

Diungkapkannya, masyarakat juga perlahan sudah mendapatkan sosialisasi dan pengertian mengenai pembangunan PLTN ini. 

"Alhamdulillah hasil survei dengan kerjasama dengan Universitas 11 maret itu hasilnya yang saya sampaikan tadi 73,37 persen masyarakat sudah setuju (dibangun PLTN di Indonesia)," katanya

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut