Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Menko Airlangga Proyeksi Ekonomi Digital RI Tembus Rp6.657 Triliun di 2030
Advertisement . Scroll to see content

Saat Sri Mulyani Bicara soal Unicorn

Senin, 18 Februari 2019 - 14:45:00 WIB
Saat Sri Mulyani Bicara soal Unicorn
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. (Foto: iNews.id/Rully Ramli)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Istilah "unicorn" mendadak menjadi bahan perbincangan publik pascadebat Calon Presiden RI 2019-2024. Tak terkecuali bagi Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati.

Menurut Menkeu, keberadaan unicorn akan semakin penting dalam struktur ekonomi domestik. Bahkan, jumlah unicorn yang terus bertambah di Tanah Air bisa menjadi senjata untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dengan negara-negara lain.

"Saya mengharapkan bahwa generasi kedua, ketiga bahkan dengan perspektif dari milenial. Dia bisa catch up (mengejar ketertinggalan) dengan daya jual yang berbeda, dengan kreativitas yang lebih update dari market yang sekarang," kata Sri Mulyani di kantornya, Jakarta, Senin (18/2/2019).

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menuturkan, generasi milenial saat ini lebih tertarik mendirikan startup dibandingkan bekerja kantor. Hal ini, kata dia, juga terjadi pada anak-anak pengusaha.

"Saya sebenarnya sedih waktu pak Beny (Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia) bilang anaknya nggak mau melanjutkan bisnisnya, itu menggambarkan lebih enak bisnis yang lain atau yang online-online. Pengen jadi unicorn ya, yang online ya, itu yang jadi persoalan," ujarnya.

Kendati demikian, Sri Mulyani tetap mengingatkan bahwa startup yang bekerja dengan teknologi tetap menjadi satu bagian dari ekonomi. Untuk itu, sebagian dari mereka diharapkan tetap fokus menggarap sektor usaha yang bersifat offline.

Dia mencontohkan, bisnis online di sektor perjalanan wisata yang tetap membutuhkan sektor-sektor lain seperti jasa angkutan udara hingga ritel untuk oleh-oleh.

"Artinya membangun unicorn untuk platform itu is a one thing. Kalau dengar unicorn pada ketawa sendiri. Unicorn itu kan untuk platform sendiri, tapi kalau berbicara soal the real player-nya kan harus ada sendiri," ujar dia.

Sri Mulyani menilai, fenomena startup menandakan ekonomi berubah. Namun, dia percaya keseimbangan tetap diperlukan. Untuk itu, pemerintah mendukung keduanya.

"Karena kita butuh pemain yang real player. Waktu market-nya growing justru saya khawatir banyak generasi yang justru mau di belakang meja. Tidak doing work yang production, competitiveness. Kita pikirkan bersama, saya janji untuk mendukung," pungkasnya.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut