Sandiaga Uno Pamer Konsep Ekonomi Sandinomics untuk Dukung Indonesia Emas 2045

JAKARTA, iNews.id - Menteri Prariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan bahwa penciptaan lapangan kerja dan menjaga stabilitas harga pangan akan dapat mencapai Indonesia emas 2045.

Adapun konsep tersebut dikenal dengan Sandinomics yang mendorong kesejahteraan melalui dua pilar utama, yaitu menjaga stabilitas harga dan menciptakan lapangan kerja dalam skala luas. 

Baca Juga

Komitmen Berdayakan UMKM Desa, MNC Peduli Bantu Pemasaran dan Sosialisasi Pelaku Usaha Kecil

Sebab, kata Sandi, Indonesia akan menyambut puncak bonus demografi pada 2030 mendatang. Namun, keresahan masyarakat saat ini ialah harga pangan yang melambung tinggi. 

"Karena sekarang ini banyak menjadi perhatian masyarakat kita yang tentunya berkaitan dengan harga pangan dan kehidupan sehari-hari. Ini yang selalu menjadi keluhan. Jadi fokus daripada visi saya untuk mencapai Indonesia emas di 2045 adalah kerja mudah, harga murah," tuturnya saat menjadi pembicara kunci acara "Blue Ocean Strategy Fellowship", di Jakarta, Kamis (12/10/2023). 

Baca Juga

Hotel di Mandalika Penuh, Sandiaga Uno: Tarif Batas Atas Homestay hanya Naik 3 Kali Lipat 

Ia menjelaskan bahwa sejak 2020 telah terjadi peningkatkan angkatan kerja pariwisata hingga 22,89 juta orang. Sedangkan, sektor ekonomi kreatif mempekerjakan angkat kerja dengan jumlah 23,98 juta orang, tercatat pada tahun 2022. 

Baca Juga

Sandiaga Uno Pastikan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di IKN Miliki Konsep Eco Tourism

Kemudian devisa pariwisata pada tahun 2022 berhasil tumbuh hingga sekitar Rp94 miliar. Di tahun yang sama, sektor ekonomi kreatif berhasil mencapai nilai tambah sebesar Rp1.280 triliun. 

Tak cuma itu, Sandiaga mengatakan juga dengan ekonomi yang fokus pada ekonomi hijau, di mana ekonomi memberdayakan UMKM dengan kewirausahaan maka mampu mencapai pertumbuhan yang dibutuhkan. 

"Pertumbuhan itu adalah yang secara langsung dinikmati oleh masyarakat. Itulah pertumbuhan yang ingin kita ciptakan," kata dia.

Editor: Puti Aini Yasmin