Sandiaga Uno Sebut Nilai Ekspor Ekonomi Kreatif RI Tembus Rp1,3 Triliun
TANGERANG, iNews.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyebut nilai ekspor di bidang ekonomi kreatif sudah melebihi 50 persen dari total nilai yang ditargetkan. Adapun, pihaknya menargetkan nilai sebesar 27 miliar dolar AS.
"Ada 2 ukuran dari ekonomi kreatif yang kita pantau, 1 adalah nilai ekspor yang kita targetkan 27 miliar dolar AS, sudah mencapai lebih dari 50 persen, kami optimis akan tercapai dan ini belum hitung jasa seperti jasa iklan, atau arsitek dan lainnya," ujar Sandiaga usai gelaran Friends of Creative Economy (FCE) Meeting 2023, Rabu (5/10/2023).
Kemudian, dari segi nilai tambah ekonomi kreatif Kemenparekraf menargetkan nilai tambah sebesar Rp1,3 triliun per Juni 2023. Namun, target tersebut sudah tercapai bahkan melebihi angka target sebesar 50 persen.
Bahkan, kata Sandi, ekonomi kreatif telah menyumbang kontribusi 8 persen terhadap negara per Juni 2023 kemarin. Diharapkan angka ini bisa lebih tinggi lagi.
"Dari segi nilai tambah ekonomi kreatif, per Juni target Rp1,3 triliun itu sudah terlampaui lebih dari 50 persen, jadi kami prediksi bahwa angka Rp1,4 triliun dapat kita capai sebagai nilai tambah ekonomi kreatif dan menempatkan ekonomi kreatif berkontribusi sekitar 8 persen," tutur dia.
Sandiaga menjelaskan Indonesia memiliki ekonomi kreatif ketiga terbesar di dunia. Indonesia berada di bawah Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan. Hal ini yang menjadi fokus pemerintah dimana Presiden Joko Widodo memberikan arahan agar posisi Indonesia mengambil peran yang strategis di sektor ekonomi kreatif.
“Sebagai salah satu dari tiga negara terbesar dunia dengan ekonomi kreatif untuk mengambil peran yang strategis. Kami mengundang beberapa negara yang telah mengadopsi resolusi yang kita tampilkan melalui komitmen di PBB di mana ekonomi kreatif menjadi ekonomi masa depan kita semua yang menciptakan semangat inklusif dan menciptakan lapangan kerja yang kita targetkan sebanyak 25 juta lapangan kerja dari segi ekonomi kreatif,” katanya.
FCE Meeting 2023 diselenggarakan sebagai bagian dari rangkaian World Conference on Creative Economy (WCCE) 2024 yang akan dilaksanakan di Uzbekistan. Acara ini diselenggarakan setiap tahun dengan mengundang seluruh stakeholder ekonomi kreatif, mulai dari pemerintah, pihak swasta, akademisi, asosiasi, serta media.
Mengangkat tema Designing and Delivering a Robust Policy Support to Creative Economy, ada tiga sesi panel yang dihadirkan, yaitu pertama Bali Creative Economy Roadmap: Towards Concrete and Impactful Actions, kedua Better Measuring Creative Economy, dan ketiga Adapting to Emerging Challenges and Opportunities. Kegiatan ini diikuti oleh 7 duta besar negara sahabat, 154 peserta luring, 117 peserta daring dari total 38 negara di seluruh dunia.
"Dengan diadakannya FCE Meeting 2023, kami mengundang seluruh pihak dan pemangku kepentingan ekonomi kreatif, baik nasional maupun internasional, untuk ikut serta dalam mengimplementasikan Bali Creative Economy Roadmap yang merupakan dokumen keluaran dari WCCE 2022,” kata Sandiaga.
Editor: Puti Aini Yasmin