Santri Dukung Ganjar Gelar Pelatihan Usaha Digital di Jakarta Timur, Libatkan Ibu-Ibu

JAKARTA, iNews.id - Relawan Santri Dukung Ganjar (SDG) Jabodebeka mengadakan pelatihan usaha digital untuk ibu-ibu Majelis Taklim Rahdatul Jumuati, di Jakarta Timur.

Perlatihan yang berlangsung Selasa (21/11/2023), merupakan bagian dari upaya SDG Jabodebeka untuk mengenalkan konsep usaha digital kepada ibu-ibu yang sebagian merupakan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Kadin Sebut Upaya Wujudkan Ketahanan Pangan Masih Terganjal Kualitas Bibit

Farhan Ikhsan, Koordinator Wilayah (Korwil) SDG Jabodebeka, menjelaskan bahwa pelatihan ini diselenggarakan karena sebagian ibu-ibu di Majelis Taklim Rahdatul Jumuati belum familiar dengan dunia digital.

Dalam era digital ini, SDG Jabodebeka ingin memberikan pemahaman bahwa kewirausahaan dapat dilakukan secara mudah melalui platform digital.

Relawan Santri Dukung Ganjar Lestarikan Pengolahan Bambu di Tanah Air

"Peserta dapat memanfaatkan aplikasi digital marketplace dan memahami cara mengoperasikannya untuk meningkatkan penjualan produk secara online," ungkap Farhan. Pihaknya mengundang pemateri untuk memberikan panduan tentang penggunaan aplikasi digital marketplace dan teknik penjualan melalui media sosial.

Farhan berharap pelatihan ini akan membuka peluang usaha baru, seperti mendirikan lokapasar atau toko online, yang dapat memberikan kontribusi positif pada ekonomi Indonesia. "Harapannya, dengan pelatihan ini, ibu-ibu di sini dapat memulai usaha baru dan turut berkontribusi pada perkembangan ekonomi Indonesia," tambahnya.

Santri Dukung Ganjar Latih Warga Cihowe Bogor Buat Pupuk Organik dari Sampah

Selain pelatihan usaha digital, SDG Jabodebeka juga menyelenggarakan doa bersama untuk mendukung calon presiden Ganjar Pranowo agar berhasil memimpin Indonesia pada periode 2024-2029.

Para peserta pelatihan seperti Ade Irma, seorang pedagang bakso goreng, merasa bersyukur karena mendapatkan pengetahuan baru. Dia berharap toko online yang dibuatnya setelah pelatihan dapat meningkatkan perekonomian keluarganya.

1. Berjualan di E-Commerce

Berjualan di e-commerce adalah salah satu bentuk usaha digital yang kini semakin diminati. Platform e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, dan Lazada menyediakan wadah bagi para pelaku usaha untuk memasarkan produk secara online.

Dengan mendaftar sebagai penjual, individu atau UMKM dapat menjangkau pasar yang lebih luas tanpa batasan geografis. Melalui e-commerce, proses jual-beli menjadi lebih efisien, dan konsumen dapat dengan mudah menemukan dan membeli produk yang mereka butuhkan.

2. Menjadi Influencer & Content Creator

Peran influencer dan content creator semakin berkembang dalam dunia usaha digital. Mereka memanfaatkan platform media sosial seperti Instagram, YouTube, dan TikTok untuk membangun audiens yang besar.

Dengan memiliki pengikut yang aktif, mereka dapat bekerja sama dengan merek untuk mempromosikan produk atau jasa. Kesuksesan sebagai influencer tidak hanya bergantung pada jumlah pengikut, tetapi juga pada kemampuan untuk membuat konten yang kreatif, relevan, dan menarik bagi target audiens.

3. Menjadi Reseller Dropshipper

Model bisnis reseller dropshipper merupakan cara lain untuk terlibat dalam usaha digital tanpa perlu menyimpan stok barang. Seorang reseller membeli produk dari produsen atau distributor dan menjualnya kembali dengan harga yang telah ditentukan.

Namun, mereka tidak perlu menyimpan barang fisik, karena produsen atau distributor yang mengirimkan produk langsung ke konsumen setelah transaksi terjadi. Ini memungkinkan seseorang untuk memulai bisnis dengan modal yang lebih kecil dan risiko yang minim.

4. Pembuatan Aplikasi Mobile

Pembuatan aplikasi mobile merupakan langkah maju dalam usaha digital, terutama jika memiliki ide unik atau solusi untuk memenuhi kebutuhan pasar. Aplikasi mobile dapat mencakup berbagai bidang, mulai dari e-commerce, layanan pengiriman, hingga aplikasi kesehatan.

Keberhasilan aplikasi mobile tidak hanya bergantung pada fungsionalitasnya tetapi juga pada antarmuka pengguna yang ramah dan pengalaman pengguna yang baik. Untuk mengembangkan aplikasi mobile, seseorang dapat bekerja sama dengan pengembang atau memanfaatkan platform pembuat aplikasi tanpa keterampilan pemrograman khusus.

Editor: Jeanny Aipassa