Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pemerintah akan Kirim Tim ke China Bahas Utang Whoosh, Purbaya Diajak
Advertisement . Scroll to see content

Sejak Ekonomi Dibuka, Harga Rumah di China Meroket

Senin, 15 Juni 2020 - 10:23:00 WIB
Sejak Ekonomi Dibuka, Harga Rumah di China Meroket
Harga rumah di China terus mencatatkan kenaikan hingga Mei 2020. (Foto: Reuters_
Advertisement . Scroll to see content

BEIJING, iNews.id - Harga rumah di China terus mencatatkan kenaikan hingga Mei 2020. Hal tersebut seiring pemulihan cepat pasar properti saat perekonomian mulai dibuka kembali beberapa waktu lalu.

Data dari Biro Statistik Nasional China yang dirilis Senin (15/6/2020) menunjukkan, setelah kebijakan lockdown dilonggarkan, tercatat harga rumah baru di 70 kota besar, tidak termasuk perumahan yang disubsidi negara naik 0,49 persen pada Mei. Kenaikan tersebut menjadi angka tertinggi dalam tujuh bulan terakhir.

“Juga di bulan April mengalami kenaikan 0,42 persen dari bulan sebelumnya. Nilai di pasar sekunder, yang sebagian besar bebas dari intervensi pemerintah naik 0,24 persen, itu adalah laju tercepat dalam tujuh bulan,” kata Biro Statistik Nasional China dalam keteranganya, dikutip dari Bloomberg, Senin (15/6/2020).

Ketertarikan terhadap properti mulai meningkat ketika China mengembalikan aktivitas bisnis seperti sedia kala, dengan harga rumah yang naik mulai dari kota-kota kecil, menengah dan besar. Hal itu juga ditunjang dengan kebijakan bank sentral setempat yang mulai membuka keran kredit untuk mendukung perekonomian. 

Kini perumahan kembali dipandang sebagai tempat yang aman untuk menyimpan kekayaan di China. Angka permintaan yang naik didukung dengan banyaknya diskon yang dihadirkan, juga dukungan dari pemerintah daerah dan lonjakan pasokan sejak jumlah kasus Covid-19 menurun. 

Penjualan residensial di bulan Mei melebihi angka penjualan saat sebelum adanya corona, di hampir setengah dari 28 kota yang dipantau oleh China Real Estate Information Corp. Hal tersebut juga mencapai level tertinggi dalam dua tahun di kota-kota seperti Shanghai dan Hangzhou.

Kepala penelitian real estate China di UBS Group AG John Lam berharap kenaikan permintaan rumah diiringi dengan harga yang bertahan stabil di tahun ini, serta lingkungan pendanaan yang lebih positif bagi para pengembang. Sementara Larry Hu dari Macquarie Securities Ltd., menyebut, seiring harga rumah yang terus naik maka properti akan menjadi isu besar pada tahun ini.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut