Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ridwan Kamil jadi Saksi Korupsi Pengadaan Iklan: Saya Siap Berikan Informasi Seluas-Luasnya
Advertisement . Scroll to see content

Sejak IPO 8 Tahun Lalu, Saham Bank BJB Naik 3 Kali Lipat

Jumat, 26 Oktober 2018 - 14:12:00 WIB
 Sejak IPO 8 Tahun Lalu, Saham Bank BJB Naik 3 Kali Lipat
Ilustrasi. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) mencatat kenaikan sahamnya hingga tiga kali sejak Initial Public Offering (IPO). Pada saat IPO harga saham BJBR Rp600 per lembar saham menjadi Rp1.800 per 24 Oktober.

Corporate Secretary Bank BJB Asadi Budiman mengatakan, saham BJBR pernah mencapai harga tertinggi pada 28 Desember 2016 sebesar Rp3.400 per lembar saham. Namun, akibat ketidakpastian global membuat pasar modal terkena tekanan sehingga harga saham BJBR turun.

"Pertama saat IPO dulu harga saham kami Rp600 per lembar. Sekarang di tengah volatile, ini per 24 Oktober 2018, harga saham Rp1.800. Artinya naik tiga kali lipat dari harga awal pada saat IPO," ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (26/10/2018).

Bank BJB merupakan BPD pertama yang menjadi emiten di BEI dari 27 BPD di seluruh Indonesia. IPO dilakukan pada delapan tahun lalu atau tepatnya Juli 2010 di mana porsi kepemilikan saham BJBR untuk masyarakat sebesar 25 persen.

Sejak IPO, Ia melanjutkan, kinerja keuangan perusahaan semakin membaik yang terlihat pada 2009 total aset sebanyak Rp32 triliun dan kini meningkat menjadi Rp114 triliun. Sementara dari sisi kredit, pada 2009 hanya sebesar Rp20 triliun dan meningkat menjadi Rp78 triliun di kuartal III.

Kemudian dana pihak ketiga (DPK) perusahaan dari Rp24 triliun di 2009 menjadi Rp89 trilun. Laba bersih juga meningkat di mana pada 2009 hanya Rp0,71 triliun, saat ini per September mencapai Rp1,34 triliun.

"Dari sisi aset, kredit, DPK, laba Alhamdulillah in line dengan peningkatan kinerja,” kata dia.

Menurut dia, selama delapan tahun menjadi emiten di BEI pihaknya mendapatkan keuntungan-keuntungan untuk perusahaannya. Sebab, menjadi sebuah perusahaan terbuka dapat meningkatkan branding perusahaan.

Menjadi perusahaan terbuka juga mewajibkan perusahaan transparan dalam valuasi usahanya. Pasalnya, hal ini agar para pemegang saham maupun investor dapat melihat kinerja perusahaan baik atau tidak melalui manajemen keuangan perusahaan.

Selain itu, dengan melantai di pasar modal membuat perusahaan mendapatkan alternatif permodalan untuk korporasinya. Perusahaan juga mendapatkan beberapa insentif pajak.

"Alhamdulillah, kami merasakan manfaat insentif pajak sejak tiga tahun lalu. Sehingga pajak badan PPh final itu hanya 20 persen dari sebelumnya harus 25 persen yang dibayarkan kepada pemerintah," ucapnya.

Menurut dia, menjadi perusahaan publik justru mendorong perusahaan untuk berinovasi dan meningkatkan kinerja agar para investor membeli sahamnya. Dengan diwajibkannya transparansi membuat segala langka yang dilakukan perseroan diawasi oleh berbagai pihak termasuk investor domestik maupun asing.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut