Selain Gresik, Freeport Bakal Bangun Smelter di Fakfak Papua Barat

JAKARTA, iNews.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membeberkan rencana besar Freeport McMoran yang akan membangun smelter di Fakfak, Papua Barat. Rencana ini setelah produsen emas terbesar di dunia itu merampungkan proyek peleburan di Gresik, Jawa Timur (Jatim).

Namun, Erick belum mengonfirmasi secara detail kapan dimulainya proyek smelter di Fakfak tersebut. Meski begitu, dia memastikan Freeport McMoran akan menambah investasinya di Indonesia melalui pembangunan smelter baru di Fakfak.

Baca Juga

Purbaya Sebut akan Ada Tim ke China Bahas Utang Kereta Cepat Whoosh

“Desember nanti smelter Freeport tahap pertama di Gresik, Jawa Timur akan dibuka dan akhir tahun depan untuk tahap kedua akan selesai. Freeport berkomitmen membangun smelter lainnya di Fakfak, Papua,” ujar Erick dikutip dari Instagram @erickthohir dikutip, Selasa (14/11/2023). 

Erick menambahkan, pembangunan proyek di sektor energi dan pertambangan sejalan dengan program hilirisasi yang diusung Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya, proyek ini akan memberikan nilai tambah bagi Indonesia.

Tidak hanya itu, investasi perusahaan asal Amerika Serikat (AS) itu juga diyakini mampu menyerap tenaga kerja baru. Hal ini pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. 

“Ini sejalan dengan program hilirisasi guna meningkatkan nilai tambah bagi Indonesia. kami terus mendorong investasi di Indonesia untuk membuka lapangan pekerjaan di Tanah Air,” katanya.

Erick mencatat, hubungan dagang dan investasi Indonesia-AS terus meningkat saat ini. Tercatat, Indonesia mencatatkan surplus dagang dengan AS sebesar 16 miliar dolar AS.Bahkan, investasi AS di Indonesia nomor empat terbesar yang belum pernah terjadi sebelumnya. 

“Memang hubungan perdagangan Indonesia AS terus meningkat sekarang, apalagi surplus keuangan kita dengan Amerika sudah hampir 16 miliar dolar AS,” tuturnya.

“Dan itulah kenapa Presiden mendorong investasi untuk Indonesia dari negara Amerika Serikat juga dan salah satunya PT Freeport karena kita BUMN sudah menguasai 51 persen,” ucapnya. 

Editor: Aditya Pratama