Selain MacKenzie Bezos, Ini Daftar Miliarder yang Sumbangkan Separuh Kekayaannya
SEATTLE, iNews.id - MacKenzie Bezos mengumumkan rencana untuk menyumbangkan lebih dari separuh kekayaannya ke lembaga amal. MacKenzie merupakan mantan istri dari Jeff Bezos, orang terkaya di dunia saat ini.
Pascacerai dari Jeff, MacKenzie memperoleh seperempat dari harta gono-gini. Angka itu tetap terbilang fantastis karena dia memperoleh 35,6 miliar dolar AS atau Rp500 triliun. Pasalnya, kekayaan Jeff dan MacKenzie hasil membangun Amazon menyentuh Rp2.000 triliun.
MacKenzie memutuskan untuk bergabung dengan The Giving Pledge, gerakan yang diinisiasi oleh Bill Gates dan sahabatnya, Warren Buffett pada 2010. Gerakan ini meminta kepada miliarder untuk memberikan lebih dari separuh kekayaan mereka ke lembaga amal.
Dengan bergabungnya MacKenzie, total sudah ada 20 miliarder dalam gerakan itu. Gates dan Buffett optimistis tekanan dari lingkaran terdekat bisa memaksa orang-orang kaya untuk memberi lebih banyak dari yang mereka miliki saat ini kepada orang yang lebih membutuhkan.
Berikut beberapa miliarder yang ikut bergabung dalam The Giving Pledge dikutip dari Forbes, Kamis (30/52019):
1. Paul Tudor Jones
Jones adalah manajer investasi yang mendirikan Tudor Investment Corp pada 1987. Namanya melegenda di Wall Street usai memprediksi kejatuhan pasar pada 1987. Dia juga sukses menghasilkan imbal hasil dua digit setiap tahun dari dana yang dikelolanya.
Jejak kedermawanan Jones sudah terekam sejak 1988 saat dia ikut mendirikan lembaga amal yang berbasis di New York, Robin Hood. Lembaga itu memiliki lebih dari 200 program yang menyediakan layanan seperti pelatihan kerja, makanan dan tempat tinggal, hingga bantuan hukum.
Forbes menaksir kekayaannya saat ini sekitar 5,1 miliar dolar AS atau sekitar Rp72 triliun. Majalah bisnis itu memberikan skor empat untuk aktivitas filantropinya yang artinya dia telah menyumbang hartanya antara 300-999 juta dolar AS.
2. Brian Acton
Acton merupakan Cofounder WhatsApp. Dia meraup 3 miliar dolar AS saat bersama mitranya, Jan Koum menjual , platgorm layanan pesan cepat itu kepada Facebook pada 2014. Dia tercatat memiliki saham di Facebook dengan nilai 850 juta dolar AS.
Setelah keluar dari Facebook pada 2017 karena berseteru dengan Mark Zuckerberg, Acton mendirikan Signal Foundation yang bertujuan menjaga perlindungan dan privasi data pengguna. Dia menyumbang 50 juta dolar AS ke lembaga nonprofit itu.
Acton juga menyumbangkan hartanya 290 juta dolar AS ke Silicon Valley Community Foundation tidak lama setelah Facebook membeli WhatsApp. Setelah itu, dia memindahkan harta sumbangannya itu ke Fidelity Charitable.
3. Brian Armstrong
Armstrong adalah miliarder yang lahir dari booming bitcoin setelah mendirikan Coinbase, bursa mata uang kripto terbesar di AS. Saat ini, kekayaannya sekitar 1,3 miliar dolar AS, setara Rp20 triliun.
Pada 2018, Armstrong merilis GiveCrypto.org. Platform ini memungkinkan orang-orang yang bermain mata uang kripto untuk menyumbangkan uang mereka. Nantinya, mata uang kripto itu dikonversi menjadi uang tunai untuk diberikan kepada orang yang membutuhkan.
4. Chris Sacca
Memutuskan menjadi angle investor, Sacca sukses setelah menjadi investor awal di Uber dan Instagram. Kekayaannya diprediksi mencapai 1,2 miliar dolar AS.
Lewat Lowercase Capital, dia ikut menandatangani The Giving Pledge. Pada 2017, dia dan istrinya, Crystal pensiun dari industri modal ventura untuk fokus pada kegiatan amal.
5. David Harding
Harding meraih kekayaan dari dunia investasi. Perusahaan investasi yang didirikannya, Winton Group pada 1997 telah mengantarkannya menjadi miliarder dengan kekayaan sekitar 1,5 miliar dolar AS.
Winton Group yang berbasis di London saat ini mengelola aset senilai 20 miliar dolar AS. Siapa sangka ternyata Harding adalah lulusan Fisika Teori di Cambridge Universyt. Dia dan istrinya mendirikan David & Claudia Harding Foundation yang salah satu aksi sosialnya memberikan hibah 130 juta dolar ke kampusnya dulu pada Februari 2019.
Editor: Rahmat Fiansyah