Semen Gresik Masifkan Pemanfaatan Limbah untuk Bahan Bakar Alternatif

REMBANG, iNews.id - Anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) atau SIG, yakni PT Semen Gresik memasifkan penggunaan limbah untuk bahan bakar alternatif. Ini sebagai upaya melakukan efisiensi energi dan menurunkan kadar CO2 dari produksi.

Kepala Unit Komunikasi dan CSR PT Semen Gresik Dharma Sunyata mengatakan, perusahaan menargetkan efisiensi energi pada tahun depan hingga 4 persen. Adapun saat ini baru tercapai 1 persen.

Baca Juga

Okupansi Hotel Secara Nasional Turun Hampir 5 Persen, Lebih Rendah dari 2022

“Terkait dengan alternatif bahan bakar, kami sedang dalam proses pendekatan,” kata dia dalam Media Sharing SIG di Rembang, Jumat (16/12/2022).

Sejumlah upaya yang  dilakukan perusahaan untuk mencapai target tersebut, yaitu substitusi bahan mentah (raw material). Perseroan telah melakukan substitusi material tanah liat menggunakan limbah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan pabrik pengelola limbah sawit.

Perseroan juga memanfaatkan limbah pertanian umbul jagung sebagai bahan bakar alternatif. Ini dilakukan lantaran potensi komoditas jagung di Rembang cukup tinggi.

“Saat ini kami sudah mampu menyubtitusi raw material hingga 15 persen,” ujar dia.

Semen Gresik juga menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan swasta di wilayah Jawa Tengah. Adapun, perusahaan yang bekerja sama dalam pemanfaatan bahan bakar alternatif, antara lain pabrik sepatu Rembang, pabrik sepatu dan tas di Grobogan, serta beberapa perusahaan di Kudus dan Pati.

Pembangunan berkelanjutan pun menjadi salah satu fokus induk usaha Semen Gresik, yakni SIG. Salah satunya dengan menggunakan dana hasil rights issue sebesar Rp2,7 triliun untuk dekabornisasi dengan mengganti bahan bakar batu bara.

Sementara guna mendukung kinerja perseroan, dana hasil rights issue juga akan digunakan dalam penambahan fasilitas untuk peningkatan pemanfaatan bahan bakar dan bahan baku alternatif, pembangunan fasilitas penyiapan untuk pemanfaatan limbah menjadi bahan bakar alternatif ramah lingkungan, serta pengembangan bisnis.

Editor: Jujuk Ernawati