Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ekspansi, Polytron Bangun 3 Showroom Mobil Listrik Sekaligus dengan Layanan Darurat
Advertisement . Scroll to see content

Sempat Mandek, Antam dan LGES Sepakat Bentuk Konsorsium Proyek Kendaraan Listrik

Rabu, 15 Februari 2023 - 17:51:00 WIB
 Sempat Mandek, Antam dan LGES Sepakat Bentuk Konsorsium Proyek Kendaraan Listrik
Ilustrasi kendaraan listrik. (Foto: dok iNews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dan LG Energy Solution (LGES) akhirnya sepakat membentuk konsorsium untuk menggarap pengembangan kendaraan listrik yang disebut Proyek Titan.

Direktur Utama (Dirut) Indonesia Battery Corporation (IBC), Toto Nugroho, mengatakan kesepakatan itu tercapai setelah LGES menyampaikan komitmen masuk sebagai anggota konsorsium Proyek Titan, pada 7 Februari 2023. 

Sebelumnya, Antam dan LGES menunda negosiasi kerja sama akibat mandeknya pembentukan perusahaan patungan atau joint venture (JV) untuk pengembangan kendaraan listrik di Indonesia.

"Sudah sepakat garap proyek Titan. Projek ini mirip dengan pertama (projek Dragon). Ini dilakukan dengan LGES dari Korea, mereka nomor tiga terbesar di dunia, Per 7 Februari (2023) mereka sudah datang lagi memberikan komitmen mengenai konsorsium members," ungkap Toto, saat Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (15/2/202). 

Adapun proyek Titan merupakan salah satu dari empat proyek besar pengembangan kendaraan listrik berbasis baterai (EV battery) di dalam negeri. Nantinya, Antam dan LGES melakukan hilirisasi bijih nikel hingga pabrikan baterai kendaraan listrik. 

Toto menyampaikan, proses produksi dari proyek tersebut akan direalisasikan pada 2025 atau 2026 mendatang. "Dan ditargetkan mereka berproduksi di 2025 atau 2026 untuk end to end," katanya.

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN II, Pahala Nugraha Mansury menyebut, Antam dan LGES terus berkomunikasi terkait penambangan, smelter, hingga precursor. Komponen itu nantinya digunakan untuk pengembangan EV Battery. 

"Kita masih jalan terus dengan mereka.  Dan kita akan bicara mengenai bentuk kerja sama baik itu di mining, smelting sama precursor, dapat kita tempatkan kepada mereka harus ada komitmen mengenai pengembangan battery cell dan battery pack," tutur Pahala. 

Dia pun memastikan konsorsium yang terlibat merupakan perusahaan yang menguasai teknologi baterai, battery cell, dan smelter, dan pertambangan.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut