Sering Gonta-ganti Direksi dan Komisaris BUMN, Ini Alasan Erick Thohir
JAKARTA, iNews.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menanggapi sorotan berbagai kalangan terkait gonta-ganti direksi dan komisaris perusahaan pelat merah.
Sejak menjabat sebagai Menteri BUMN, Erick Thohir gencar melakukan perombakan di jajaran direksi dan komisaris BUMN, bahkan di masa pandemi Covid-19 saat ini. Tak hanya itu, Erick Thohir juga tak segan memberi peluang bagi generasi milenial untuk menduduki kursi pimpinan di perusahaan pelat merah.
Hal ini yang kemudian menjadi sorotan publik, karena Erick Thohir dinilai terlalu sering gonta-ganti direksi dan komisaris BUMN. Bahkan ada yang menduga proses penggantian tersebut didasarkan pada faktor like and dislike (suka dan tidak suka).
Menanggapi hal itu, Erick Thohir, mengatakan alasan pergantian tersebut. Menurutnya, pergantian manajemen perseroan didasari atas kinerja atau key performance indicator (KPI), bukan dorongan ketidaksukaan.
"Jadi kita memenej direksi itu bukan suka tidak suka, tetapi berdasarkan kinerja atau perfomance," ujar Erick Thohir, Senin (20/9/2021).
Selain performance, kata Erick, mengelola perusahaan negara harus didasarkan dengan hati dan keikhlasan. Pemegang saham memang sudah mengenalkan konsep AKHLAK yang merupakan penegasan atas nilai-nilai organisasi.
AKHLAK menjadi nilai yang harus diterapkan Kementerian BUMN dan perseroan. Konsep itu merujuk pada Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Masing-masing nilai AKHLAK, lanjutnya, memiliki penjabarannya sendiri untuk penerapan kode etik dan kode perilaku yang akan diterapkan pemegang saham dan perusahaan.
"Dan terpenting juga, terlepas dari perubahan yang kita lakukan inikan hati, jadi perubahan yang kita lakukan ini yang penting hati. Kita harus bekerja pakai hati. Karena itu, kita mengenalkan yang namanya pondasi dari kepemimpinan BUMN itu AKHLAK," kata Erick Thohir.
Editor: Jeanny Aipassa