Sharon Florencia Akan Berkarier di Bank Mandiri Pusat usai Jadi Menteri BUMN Sehari
JAKARTA, iNews.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, finalis Girls Take Over BUMN 2021, Sharon Florencia, yang menggantikan dirinya selama sehari pada Kamis (30/9/2021) kemarin akan ditempatkan di Kantor Pusat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Sementara Sharon yang merupakan karyawan Bank Mandiri sejak 19 Mei 2019 itu, saat ini berkantor di Region IV Jakarta 2. Saat rekrutmen Bank Mandiri, perempuan berusia 24 tahun ini terpilih sebagai Best Graduate Office Development Program (ODP).
"Kalau Sharon tadi saya sudah dapat bisik-bisik mau ada ditingkatkan tidak di ini, tapi di bawa ke pusat (Bank Mandiri), katanya," ujar Erick saat ditemui di Kantor Telkom, Kamis (1/10/2021).
Erick pun mengatakan kepada Sharon untuk melapor kepadanya lewat telepon jika tidak pindahkan dan diangkat.
"Nanti kalau tidak dilakukan, telepon saya. Nanti saya telepon dirutnya," kata Erick.
Namun tak hanya Sharon, finalis Girls Take Over BUMN 2021 lainnya, Putri Gayatri yang ditunjuk Erick menggantikan Direktur Utama PT Telkomsel (Persero) juga akan diberi kesempatan untuk bekerja di kantor pusat Telkom atau Telkomsel.
Perempuan berusia 20 tahun asal Jawa Barat itu yang aktif di National Youth Gender Activist UN Women dan Ketua Child and Youth Advisory Network itu, saat ini masih kuliah S1 di IPB University.
"Kita harus pastikan Telkom dan Telkomsel harus menjadi champion-nya. Karena itu, saya juga berharap Putri, belum lulus kuliah kan? Nanti kalau sudah lulus diberikan kesempatan untuk gabung sama Telkom atau Telkomsel silahkan," ucapnya.
Erick sendiri mencurahkan waktunya untuk terjun langsung dalam program 'Girls Take Over BUMN 2021'. Alasannya, untuk memberikan pemahaman kepada para finalis terkait kepemimpinan.
"Karena itu, saya buat tiga hari ini dan segala keterbatasan waktu saya. Saya benar-benar mencurahkan untuk mendampingi Sharon ataupun Putri dan yang lainnya supaya kalian mendapatkan intisari daripada kepemimpinan dan leadership," kata Erick.
Dia pun sempat bertanya kepada para finalis yang berhasil terpilih mengenai kekurangan yang dimiliki. Menurut Erick, hal ini penting sebagai awal mula pembentukan karakter seorang pemimpin.
"Saya ketika ketemu kalian semua yang pertama kali saya tanyakan adalah apa kelemahan kalian. Karena pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mengakui kelemahannya, bukan yang mengakui kelebihannya karena ketika pemimpin merasa dirinya sempurna itulah awal daripada kejatuhan kepemimpinan tersebut," tutur Erick.
Editor: Jujuk Ernawati