Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Arief Prasetyo Buka Suara soal Tugas Baru dari Prabowo, Apa Itu?
Advertisement . Scroll to see content

Siap-siap, Stok Kedelai Hanya Cukup Sampai Pertengahan November 2022

Senin, 07 November 2022 - 13:49:00 WIB
Siap-siap, Stok Kedelai Hanya Cukup Sampai Pertengahan November 2022
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi. (Foto: MPI/Advenia Elisabeth)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, mengatakan stok kedelai yang tersedia saat ini hanya sekitar 2,5 hingga 3 juta ton. Stok kedelai tersebut kemungkinan hanya cukup sampai pertengahan November 2022. 

Menurut dia, rata-rata kedelai yang disalurkan kepada Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) sebanyak 20.000 ton per bulan. Dengan stok kedelai yang ada saat ini, kemungkinan hanya akan cukup hingga pertengahan bulan ini. 

Kendati demikian, Arief optimistis dengan realisasi impor sebanyak 700.000 ton kemudian ditambah dengan stok Bulog tahun sebelumnya. Sehingga diharapkan kebutuhan perajin tahu tempe masih aman hingga akhir tahun ini. 

"Yang sudah disiapkan sebanyak 200.000 ton. Artinya stok kedelai akan tercukupi dan para perajin tahu tempe akan tetap mendapatkan subsidi sampai akhir tahun, yakni 31 Desember 2022," kata Arief. 

Sementara itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyampaikan, pemerintah berencana menambah jumlah subsidi kedelai dari semula Rp1.000 menjadi Rp3.000 per kilogram (kg) kepada perajin tahu tempe dalam negeri. 

Menurut dia, rencana tersebut berdasarkan usulan dari Gakoptindo. 

"Memang ada usulan dari mereka untuk memberikan subsidinya dari Rp1.000 ke Rp3.000 (per kg), tapi sabar dulu. Tapi tetap kita sampaikan subsidi Rp1.000 itu," ujar Zulhas, saat kunjungan kerja ke Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Senin (7/11/2022).

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu menuturkan, subsidi ini diberikan mengingat harga kedelai internasional yang naik serta adanya lonjakan biaya distribusi sebagai dampak kenaikan BBM dunia dari 3,6 dolar AS/bushel menjadi 5,8 dolar AS/bushel (1 bushel setara dengan 27,2 kilogram).

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut