Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Partai Perindo Gelar Bazar Sembako Murah di Jakarta Timur
Advertisement . Scroll to see content

Siasati Naiknya Harga Beras, Partai Perindo Ajak Masyarakat Diversifikasi Pangan

Jumat, 06 Oktober 2023 - 21:24:00 WIB
Siasati Naiknya Harga Beras, Partai Perindo Ajak Masyarakat Diversifikasi Pangan
Pekerja mempersiapkan makanan olahan berbahan dasar singkong. (iNews/Lurisa Lulu)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Juru Bicara Partai Perindo, Yerry Tawalujan, mengajak masyarakat untuk melakukan diversifikasi pangan dari beras ke singkong dan ubi

Pernyataan itu, disampaikan Yerry menanggapi usulan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, agar masyarakat mengonsumsi tidak hanya beras sebagai sajian utama, tetapi melakukan diversifikasi ke singkong dan ubi.

"Masyarakat kita memang terbiasa makan nasi tiga kali sehari. Tapi sebaiknya perlu biasakan untuk selingi dengan makan produk pangan lain seperti singkong, ubi manis, jagung, sagu, dan produk sejenis supaya mengurangi ketergantungan terhadap beras," ujar Yerry kepada wartawan, Jumat (6/10/2023).

Meski makanan utama tetap nasi, akan tetapi juga diselang-seling dengan makanan lainnya. Contohnya, makan nasi pada saat siang, lalu pagi dan malam makan makanan non-beras.

"Di daerah kepulauan Indonesia Timur masyarakat sudah terbiasa tidak bergantung pada beras sebagai makanan utama. Ada sagu dan singkong rebus sebagai alternatif konsumsi pengganti nasi. Dan itu sudah menjadi kebiasaan sehari-hari," ungkap Yerry.

Yerry Tawalujan, yang juga merupakan Caleg DPR RI Dapil Sulawesi Utara itu, mengatakan sebaiknya masyarakat perlu mengurangi ketergantungan mengonsumsi beras sebagai antisipasi krisis pangan yang berpotensi terjadi beberapa tahun mendatang.

"Ke depan berpotensi terjadi krisis pangan. Kenaikan jumlah penduduk, berkurangnya lahan pertanian, perubahan iklim dan pemanasan global, akan menjadi variabel penyebab krisis pangan," kata Yerry.

Apalagi berdasarkan data Badan Pangan Dunia, Food and Agriculture Organization (FAO), jumlah penduduk dunia pada tahun 2050 akan naik di atas 10 miliar.

Menurut dia, kenaikan jumlah penduduk menyebabkan bertambahnya keperluan akan lahan pemukiman, berdampak pada berkurangnya lahan pertanian dan menurunnya hasil pertanian. Pada saat yang sama juga terjadi peningkatan kebutuhan pangan.

"Hal itu ditambah dengan perubahan iklim yang menyebabkan meningkatnya eskalasi bencana alam dan kemarau panjang. Krisis pangan makin nyata ke depan. Itu sebabnya perlu dibiasakan untuk diversifikasi pangan dan tidak tergantung pada beras saja," tutur Yerry.

Editor: Jeanny Aipassa

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut