SKK Migas Kejar Target Produksi Minyak 1 Juta Barel dengan Cara Ini
JAKARTA, iNews.id - Pemerintah menargetkan SKK Migas untuk memproduksi minyak sebesar 1 juta barel di tahun 2030. Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf pun mengakui target tersebut sangat berat.
"Target itu sangat-sangat menantang, sangat-sangat berat karena secara aset mungkin 80-90 persen lapangan kita sudah masuk stage mature," ucap dia usai membuka acara Forum Kapasitas Nasional III tahun 2023 di Jakarta Convention Center, Jakarta pada 23-24 November 2023.
Nanang menuturkan pada 2030 nanti Indonesia diprediksi membutuhkan setidaknya 2,27 juta barel minyak per hari. Sedangkan, hingga saat ini tingkat produksi minyak dalam negeri masih kurang dari 600.000 barel per hari.
Menurutnya, apabila produksi dalam negeri ini tidak mengalami peningkatan hingga 2030 mendatang, maka Indonesia dirasa akan sangat bergantung pada impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Oleh karena itu dirinya merasa produksi minyak RI perlu ditingkatkan hingga 1 juta barel per hari untuk mengurangi kebutuhan impor.
"Dewan energi nasional dalam perencanaan energi nasional ke depan, 2030 kebutuhan minyak kita itu adalah 2,27 juta barel (per hari). Jadi kalau kita tidak punya cita-cita, keinginan, ambisi, untuk bisa mencapai kembali produksi minyak di tahun 2030 minimal 1 juta (barel/hari)," ucap dia.
Nanang pun mengungkapkan langkah apa saja yang ditempuh pihaknya untuk mengejar target tersebut. Salah satunya dengan menggelar Forum Kapnas III yang mempertemukan para pemangku kepentingan industri hulu migas nasional, dan menjadi eksibisi terbesar produk dalam negeri industri hulu migas di Indonesia.
Ia mengklaim, Forum Kapnas terus mengalami perkembangan dari tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2021 yang merupakan kegiatan pertama, forum ini hanya mengangkat tema business matchmaking antara SKK Migas, KKKS, dan penyedia barang jasa dalam negeri.
Tahun 2022, tema tersebut berkembang dengan adanya pembinaan terhadap perusahaan/pabrikan dalam negeri, mulai dari tingkat lokal di lima area kerja SKK Migas. SKK Migas juga berkolaborasi dengan KKKS memperkenalkan produk-produk unggulan dalam negeri di beberapa event internasional.
Nanang menjelaskan, memasuki penyelenggaraan ketiga tahun 2023, skala Forum Kapnas semakin luas. Pembinaan terhadap pelaku usaha penunjang hulu migas terus dikembangkan, termasuk menghadirkan mereka di ajang internasional. Kerja sama dengan pemerintah daerah serta akademisi diperkuat.
"Hal yang menjadi pembeda dengan tahun-tahun sebelumnya adalah terbangunnya kolaborasi dengan perbankan berikut institusi keuangan lain seperti asuransi, serta entitas bisnis berbasis teknologi digital, dalam upaya meningkatkan kualitas dan daya saing industri hulu migas Indonesia secara keseluruhan," ucap dia.
Nanang menerangkan, industri hulu migas tidak hanya berperan dalam menyumbang pendapatan negara, tetapi juga berkontribusi mendukung perputaran ekonomi nasional. Dari tahun 2020 hingga Kuartal II 2023, nilai pengadaan industri hulu migas mencapai Rp273,6 triliun, dengan kontribusi komoditas utama sebesar Rp228,7 triliun.
"Selama periode tersebut, industri ini menggerakkan sektor perhotelan dan katering sebesar Rp7,2 triliun, sektor tenaga kerja senilai Rp18 triliun, transportasi Rp18 triliun, kesehatan Rp367,7 miliar, serta asuransi dan perbankan senilai Rp84,4 miliar. Selain itu, hulu migas juga menggerakkan sektor UMKM dengan nilai Rp25 triliun, di mana Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) mencapai 100 persen," ungkapnya.
Editor: Puti Aini Yasmin